Sabtu, 20 Desember 2008

pelemparan sepatu kepada Bush


Menurut saya atas pelemparan sepatu terhadap BUSH dalam perilaku etis merupakan tindakan yang tidak bermoral meskipun terkadang perlakuan itu semestinya pantas dilakukan terutama bagi rakyat irak yang selama ini telah banyak dirugikan oleh bush.Dalam kasus ini pelemparan kata-kata kotor dalam agama Islam, anjing dipandang sebagai binatang yang najis. Dan nama binatang itulah yang diucapkan wartawan televisi Irak, terhadap Bush. Dengan itu ia menunjukkan kebenciannya yang mendalam, karena sepatu juga lambang dari kekotoran. Karena itu sepatu harus ditanggalkan jika kita memasuki mesjid. Di masa depan, jika di Irak hanya sepatu yang dilemparkan dan bukannya granat, maka aksi penolakan semacam ini akan memiliki harapan lebih besar untuk berhasil

Pelemparan sepatu terhadap Bush menurut saya,
apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain,"

Mungkin Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab,

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Amien Rais berkomentar tentang Pelemparan sepatu ke wajah bush

Diberitakan bahwa aksi wartawan Irak yang melempar sepatu terhadap Presiden George W Bush mendapat apresiasi dari mantan Ketua MPR Amien Rais.

Tindakan pelemparan tersebut sudah layak diterima Bush.

Bagi Amien, Bush memang sudah membawa kesengsaraan pada negara Irak. Oleh karenanya wajar jika rakyat Irak menganggap Presiden Bush seperti hewan.

Menanggapi kondisi ekonomi Amerika yang kini terpuruk, Amien bersyukur. Apalagi kesulitan ekonomi Amerika salah satunya disebabkan oleh utang untuk membiayai perang ke Irak

Pelemparan sepatu kepada George W. Bush di Baghdad, Irak, Minggu 14 Desember 2008, menandakan bahwa presiden AS tersebut sama hinanya dengan diktator Irak, Saddam Hussein. Bagi kebudayaan Arab, lemparan sepatu merupakan penghinaan kepada seseorang yang dianggap telah melakukan perbuatan tercela.

Dalam insiden menghebohkan itu, Zaidi dua kali melemparkan sepatunya ke arah Bush. Namun dua-duanya meleset karena kesigapan Bush menghindar. Zaidi juga mengejek Bush dengan sebutan "anjing."

Zaidi bekerja untuk stasiun TV swasta al-Baghdadia yang berbasis di Kairo, Mesir. Pria Irak itu telah bekerja selama tiga tahun untuk media tersebut.

Zaidi juga terancam antara 7 hingga 15 tahun. jika didakwa mencoba membunuh presiden negara asing, Zaidi bekerja untuk stasiun TV swasta al-Baghdadia yang berbasis di Kairo, Mesir.

Tindakan pelemparan tersebut sudah layak diterima Bush.

Bagi Amien, Bush memang sudah membawa kesengsaraan pada negara Irak. Oleh karenanya wajar jika rakyat Irak menganggap Presiden Bush seperti hewan.

Menanggapi kondisi ekonomi Amerika yang kini terpuruk, Amien bersyukur. Apalagi kesulitan ekonomi Amerika salah satunya disebabkan oleh utang untuk membiayai perang ke Irak

Kasus pelemparan sepatu terhadap presiden AS George W.Bush dalam kunjungan terakhirnya ke Bagdad oleh seorang wartawan Irak, dikomentari sejumlah harian Eropa.

Sebuah isyarat, yang kelihatannya paling banter hanya dapat menjadi tayangan top di situs video Yout Tube, naik derajatnya menjadi sebuah vonis politik. Kejadian ini menjadi sebuah simbol perlawanan rakyat Irak terhadap Amerika Serikat. Terutama menentang politik luar negeri presiden George W.Bush yang akan segera meletakan jabatannya. Tayangan perlawanan melalui sepasang sepatu itu menyebar dengan cepat, dan wartawan pelakunya dipuji layaknya seorang pahlawan. Kasusnya menjadi sebuah aib yang sulit dihapus bagi seorang presiden AS yang terkenal memerintah dengan buruk

Banyak cara bagi seseorang untuk menunjukan sikap penolakannya. Dan cara itu berubah-ubah seiring waktu dan mode. Dalam agama Islam, anjing dipandang sebagai binatang yang najis. Dan nama binatang itulah yang diucapkan wartawan televisi Irak, Muntasser al Saidi kepada presiden George W.Bush ketika ia melemparkan sepatunya dalam sebuah konferensi pers terakhirnya di Bagdad. Dengan itu ia menunjukkan kebenciannya yang mendalam, karena sepatu juga lambang dari kekotoran. Karena itu sepatu harus ditanggalkan jika kita memasuki mesjid. Di masa depan, jika di Irak hanya sepatu yang dilemparkan dan bukannya granat, maka aksi penolakan semacam ini akan memiliki harapan lebih besar untuk berhasil

Inilah tanda terimakasih dalam kunjungan perpisahan Bush. Di Irak berupa sepasang sepatu yang dilemparkan ke wajahnya. Sementara di Afghanistan, berupa tuntutan pengucuran dana tambahan milyaran Dolar yang diajukan pemerintah negara itu yang posisinya goyah, yang menyematkan tanda penghargaan di dada Bush. Ketidak seimbangan antara besarnya usaha dan kecilnya panen yang dihasilkan politik luar negeri Bush, amat terlihat di sini. Sebagai perbandingan yang amat kontras, Bush senior dibantu negara Arab lainnya tahun 2001 berperang melawan diktator Irak, Saddam Hussein dan mengalami kekalahan. Bush junior mengawali invasinya ke Afghanistan dan Irak dengan mendapat pujian. Dengan menelan korban jiwa cukup banyak, Bush junior berhasil menggulingkan Taliban di Afghanistan dan rezim Saddam Hussein di Irak. Dengan neraca semacam itu, pada akhirnya Bush berhasil menimbulkan kebencian mendalam terhadap dirinya di negara-negara Arab.

Sepatu terbang bukannya tepuk tangan bagi pidato Bush di Bagdad. Kunjungan perpisahan Bush ke Irak dan Afghanistan tidak dapat direkayasa lebih baik lagi. Bush sekali lagi dan untuk terakhir kalinya melihat, sebanyak apa pencapaian sasaran politik luar negerinya di kedua kawasan konflik itu. Yakni nyaris nol. Yang sudah pasti, dengan mengerahkan pasukan secara besar-besaran, ia berhasil menumbangkan struktur kekuasaan diktator di Afghanistan dan di Irak. Tapi politik luar negeri AS tetap tidak memiliki kepekaan untuk merancang tindakan setelahnya. Nyaris tidak ada presiden AS sebelumnya, yang dihadapkan pada pertanyaan, setelah invasi militer lalu bagaimana selanjutnya? Presiden AS mendatang, Barack Obama harus melewati puing-puing politik luar negeri yang ditinggalkan Bush. Diharapkan ia memakai sepatu dengan sol yang kokoh

Bush, yang lima pekan lagi bakal pensiun sebagai presiden. Stasiun televisi CNN melaporkan bahwa Bush berhasil mengelak saat sepasang sepatu itu terbang ke arahnya secara berurutan.

Sambil melempar kedua sepatunya, wartawan stasiun televisi Al-Baghdadia, Muntadhar Al-Zaidi si pelempar sepatu, meneriakkan umpatan dalam bahasa Arab: "Ini adalah perpisahan... Kamu anjing!"

Kalangan media, seperti stasiun televisi al-Jazeera, mengenang kembali peristiwa itu dengan insiden "serupa tapi tak sama" yang dialami mendiang diktator Irak, Saddam Hussein. Tahun 2003, tak lama setelah pasukan AS menguasai Irak, patung besar Saddam di Baghdad diruntuhkan.

Saat itu para warga Irak melampiaskan kekesalan mereka dengan lemparan sepatu ke arah patung Saddam. Kali ini, sambil disaksikan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, warga Irak mencoba melempari wajah Bush dengan sepatu. Namun, meleset.

Menurut pengamat budaya Arab, Profesor Faleh Jabar, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu, maling, atau pelacur. Orang yang dipukul atau dilempari sepatu dianggap rendahan atau budak. Di Irak, "Kalau memukul anak kita sendiri pasti pakai tongkat atau tangan, nggak pernah dengan sepatu," kata Faleh seperti dikutip stasiun televisi BBC tahun 2003.

Habeeb Ahmed, ketua Islamic Center di Long Island, AS, memastikan bahwa lemparan sepatu merupakan tindakan yang tidak terhormat. "Itu adalah suatu penghinaan," kata Ahmed seperti dikutip Newsday.com

Dia mengingatkan bahwa dalam kepercayaan orang Muslim dan Arab, sepatu maupun bentu alas kaki lain dianggap barang yang kotor dan kurang berkenan. Maka, sebelum memasuki tempat suci seperti mesjid, kaum Muslimin pasti melepas sepatu dan mencuci kaki.

Namun, menurut Ahmed, apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain," kata Ahmed.

Ahmed langsung teringat kebiasaan di tanah kelahirannya di India. Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. Menurut Ahmed, orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

Sedangkan Adil Shamoo, pengamat dari Institute for Policy Studies di Washington DC, menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab," kata Adil seperti dikutip stasiun televisi al-Jazeera.

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Muzammi menambahkan, Bush merupakan sumber kebencian dan kemarahan bukan saja bagi rakyat Irak, namun juga dunia internasional. Tak menutup kemungkinan Bush akan diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang setelah dia tidak menjabat lagi sebagai presiden.




Serangan Pelemparan Sepatu Terhadap Bush

Sepasang sepatu kini menjadi simbol politik perlawanan rakyat Irak

Kasus pelemparan sepatu terhadap presiden AS George W.Bush dalam kunjungan terakhirnya ke Bagdad oleh seorang wartawan Irak, dikomentari sejumlah harian Eropa.

Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma dalam tajuknya berkomentar :

Sebuah isyarat, yang kelihatannya paling banter hanya dapat menjadi tayangan top di situs video Yout Tube, naik derajatnya menjadi sebuah vonis politik. Kejadian ini menjadi sebuah simbol perlawanan rakyat Irak terhadap Amerika Serikat. Terutama menentang politik luar negeri presiden George W.Bush yang akan segera meletakan jabatannya. Tayangan perlawanan melalui sepasang sepatu itu menyebar dengan cepat, dan wartawan pelakunya dipuji layaknya seorang pahlawan. Kasusnya menjadi sebuah aib yang sulit dihapus bagi seorang presiden AS yang terkenal memerintah dengan banyak bicara

Banyak cara bagi seseorang untuk menunjukan sikap penolakannya. Dan cara itu berubah-ubah seiring waktu dan mode. Dalam agama Islam, anjing dipandang sebagai binatang yang najis. Dan nama binatang itulah yang diucapkan wartawan televisi Irak, Muntasser al Saidi kepada presiden George W.Bush ketika ia melemparkan sepatunya dalam sebuah konferensi pers terakhirnya di Bagdad. Dengan itu ia menunjukkan kebenciannya yang mendalam, karena sepatu juga lambang dari kekotoran. Karena itu sepatu harus ditanggalkan jika kita memasuki mesjid. Di masa depan, jika di Irak hanya sepatu yang dilemparkan dan bukannya granat, maka aksi penolakan semacam ini akan memiliki harapan lebih besar untuk berhasil.

Inilah tanda terimakasih dalam kunjungan perpisahan Bush. Di Irak berupa sepasang sepatu yang dilemparkan ke wajahnya. Sementara di Afghanistan, berupa tuntutan pengucuran dana tambahan milyaran Dolar yang diajukan pemerintah negara itu yang posisinya goyah, yang menyematkan tanda penghargaan di dada Bushtahun 2001 berperang melawan diktator Irak, Saddam Hussein dan mengalami kekalahan. Bush junior mengawali invasinya ke Afghanistan dan Irak dengan mendapat pujian. Dengan menelan korban jiwa cukup banyak, Bush junior berhasil menggulingkan Taliban di Afghanistan dan rezim Saddam Hussein di Irak. Dengan neraca semacam itu, pada akhirnya Bush berhasil menimbulkan kebencian mendalam terhadap dirinya di negara-negara arab

Sepatu terbang bukannya tepuk tangan bagi pidato Bush di Bagdad. Kunjungan perpisahan Bush ke Irak dan Afghanistan tidak dapat direkayasa lebih baik lagi. Bush sekali lagi dan untuk terakhir kalinya melihat, sebanyak apa pencapaian sasaran politik luar negerinya di kedua kawasan konflik itu. Yakni nyaris nol. Yang sudah pasti, dengan mengerahkan pasukan secara besar-besaran, ia berhasil menumbangkan struktur kekuasaan diktator di Afghanistan dan di Irak. Tapi politik luar negeri AS tetap tidak memiliki kepekaan untuk merancang tindakan setelahnya. Nyaris tidak ada presiden AS sebelumnya, yang dihadapkan pada pertanyaan, setelah invasi militer lalu bagaimana selanjutnya? Presiden AS mendatang, Barack Obama harus melewati puing-puing politik luar negeri yang ditinggalkan Bush. Diharapkan ia memakai sepatu dengan sol yang kokoh.

Pelemparan Sepatu ke Bush Merupakan Simbol Penghinaan

Pelemparan sepatu yang dilakukan wartawan televisi Irak Muntazhar Zaidi (29) Minggu kemarin terhadap presiden Amerika Serikat George W Bush, merupakan simbol penghinaan dalam tradisi Arab.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI Al Muzammil Yusuf dalam pesan singkatnya kepada
okezone, Senin (15/12/2008).

Menurut anggota fraksi PKS ini, hal yang sama pernah dilakukan masyarakat Irak saat melempar patung Saddam Husein dengan sepatu dan sandal.

Contoh lain, lanjutnya, pernah dilakukan rakyat Mesir kepada mantan Menteri Luar Negeri Maher Taher sepulangnya dari kunjungan ke Tel Aviv
Israel.

Nasib yang sama pun pernah dialami mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon yang dihalau oleh kaum muslimin Palestina saat dia mengunjungi Masjid Al Aqsa.

Muzammi menambahkan, Bush merupakan sumber kebencian dan kemarahan bukan saja bagi rakyat Irak, namun juga dunia internasional. Tak menutup kemungkinan Bush akan diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang setelah dia tidak menjabat lagi sebagai presiden.

"
Pembuktian hukumnya mungkin tak pelik, tapi masalahnya, bagaimana politik internasional bisa berhadapan dengan negara super power AS," tutur Muzammil.

Dilempari Sepatu, Bush Dianggap Hina

Menurut kebiasaan buruk di Irak, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu atau maling

Pelemparan sepatu kepada George W. Bush di Baghdad, Irak, Minggu 14 Desember 2008, menandakan bahwa presiden AS tersebut sama hinanya dengan diktator Irak, Saddam Hussein. Bagi kebudayaan Arab, lemparan sepatu merupakan penghinaan kepada seseorang yang dianggap telah melakukan perbuatan tercela.

Demikian menurut kalangan media dan pengamat Arab atas insiden tak mengenakkan yang dialami Bush, yang lima pekan lagi bakal pensiun sebagai presiden. Stasiun televisi CNN melaporkan bahwa Bush berhasil mengelak saat sepasang sepatu itu terbang ke arahnya secara berurutan.

Sambil melempar kedua sepatunya, wartawan stasiun televisi Al-Baghdadia, Muntadhar Al-Zaidi si pelempar sepatu, meneriakkan umpatan dalam bahasa Arab: "Ini adalah perpisahan... Kamu anjing!"

Kalangan media, seperti stasiun televisi al-Jazeera, mengenang kembali peristiwa itu dengan insiden "serupa tapi tak sama" yang dialami mendiang diktator Irak, Saddam Hussein. Tahun 2003, tak lama setelah pasukan AS menguasai Irak, patung besar Saddam di Baghdad diruntuhkan.

Saat itu para warga Irak melampiaskan kekesalan mereka dengan lemparan sepatu ke arah patung Saddam. Kali ini, sambil disaksikan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, warga Irak mencoba melempari wajah Bush dengan sepatu. Namun, meleset.

Menurut pengamat budaya Arab, Profesor Faleh Jabar, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu, maling, atau pelacur. Orang yang dipukul atau dilempari sepatu dianggap rendahan atau budak. Di Irak, "Kalau memukul anak kita sendiri pasti pakai tongkat atau tangan, nggak pernah dengan sepatu," kata Faleh seperti dikutip stasiun televisi BBC tahun 2003.

Habeeb Ahmed, ketua Islamic Center di Long Island, AS, memastikan bahwa lemparan sepatu merupakan tindakan yang tidak terhormat. "Itu adalah suatu penghinaan," kata Ahmed seperti dikutip Newsday.com

Dia mengingatkan bahwa dalam kepercayaan orang Muslim dan Arab, sepatu maupun bentu alas kaki lain dianggap barang yang kotor dan kurang berkenan. Maka, sebelum memasuki tempat suci seperti mesjid, kaum Muslimin pasti melepas sepatu dan mencuci kaki.

Namun, menurut Ahmed, apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain," kata Ahmed.

Ahmed langsung teringat kebiasaan di tanah kelahirannya di India. Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. Menurut Ahmed, orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

Sedangkan Adil Shamoo, pengamat dari Institute for Policy Studies di Washington DC, menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab," kata Adil seperti dikutip stasiun televisi al-Jazeera.

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Video Pelemparan sepatu Bush

Video Pelemparan sepatu Bush, Video Rekaman Insiden Pelemparan Sepatu George bush yahh Insiden pelemparan sepatu yang dilakukan seorang waratawan televisi Irak kepada Presiden Amerika Serikat George W Bush rasanya sangat heboohh beritanya???

Video Pelemparan sepatu Bush adalah Muntazar al-Zaidi (Pelaku yang melempar sepatu ke wajah bush), wartawan pelempar sepatu ke Presiden AS George W Bush hingga saat ini masih ditahan otoritas Irak.

Dalam insiden menghebohkan itu, Zaidi dua kali melemparkan sepatunya ke arah Bush. Namun dua-duanya meleset karena kesigapan Bush menghindar. Zaidi juga mengejek Bush dengan sebutan "anjing."

Zaidi bekerja untuk stasiun TV swasta al-Baghdadia yang berbasis di Kairo, Mesir. Pria Irak itu telah bekerja selama tiga tahun untuk media tersebut.

Zaidi juga terancam antara 7 hingga 15 tahun. jika didakwa mencoba membunuh presiden negara asing,

Zaidi mendadak menjadi pembicaraan dunia setelah melemparkan sepatunya ke arah Bush dalam konferensi pers di Baghdad, Irak, Minggu, 14 Desember lalu. Insiden Pelemparan


Amien Rais berkomentar tentang Pelemparan sepatu ke wajah bush

Diberitakan nahwa aksi wartawan Irak yang melempar sepatu terhadap Presiden George W Bush mendapat apresiasi dari mantan Ketua MPR Amien Rais.

Tindakan pelemparan tersebut sudah layak diterima Bush.

Bagi Amien, Bush memang sudah membawa kesengsaraan pada negara Irak. Oleh karenanya wajar jika rakyat Irak menganggap Presiden Bush seperti hewan.

Menanggapi kondisi ekonomi Amerika yang kini terpuruk, Amien bersyukur. Apalagi kesulitan ekonomi Amerika salah satunya disebabkan oleh utang untuk membiayai perang ke Irak.


Selasa, 16 Desember 2008

review bab 3 dan utilitas

Review Bab 3 Sistem Bisnis yaitu tentang perekonomian Amerika yang mengalami penurunan dalam persaingan dipasar-pasar dunia yang berdampak pada penurunan produktivitas (misalnya dalam industri textile, mobil dan baja), angka pengganguran yang tinggi dll. Dalam pemecahan masalah perekonomian haruslah didasarkan pada pembagian kerja yang tepat diantara pemerintah, dan mekanisme yang mampu mengandung penyelesaian masalah secara koperatif guna mencengah terjadinya resesi, inflasi, atau menciptakan perdagangan terbuka serta perdangangan dan persaingan yang adil.

Argumen-argumen dalam system bisnis yang mendukung dan menantang pasar bebas dan regulasi pemerintah yang terutama Ideologi.

Pentingnya analisis ideology dalam system baris ini adalah untuk menentukan keputusan bisnis yang akan dibuat, melalui keputusan ini, ideology sangat berpengaruh terhadap prilakunya.

Ideologi prilaku bisnis misalnya akan mewarnai persepsi orang yang bersangkutan tentang kelompok-kelompok yang harus dihadapi dan mendorong memberikan tekanan tertentu pada kelompok-kelompok tersebut.

George lodge, dari Harvard business school, mengidentifikasikan dua ideology yaitu Individualistik dan Komunitarian.

Dalam masyarakat Individualistik, peran pemerintah cukup terbatas. Tujuan dasarnya adalah untuk melindungi property, mengembangkan kontrak dan menjaga agar pasar tetap terbuka agar persaingan antar perusahaan bias sesehat dan sebebas mungkin. Namun masyarakat individualistic pada dasarnya bersikap curiga pada pemerintah dan enggan pemerintah membuat perencanaan khususnya dalam jangka panjang.

Sedangkan masyarakat Komunitarian, disini perintah sifatnya prestisius dan otoritatif bahkan kadang otoriter, fungsinya yaitu menentukan kebutuhan masyarakat baik jangka panjang maupun jangka pendek dan menentukan apakah kebutuhan tersebut terpenuhi.

Dalam penyelesain masalah perekonomian ini, masyarakat modern dalam menyelesaikan masalah dengan dua cara yaitu Sistem pemerintah dan Sistem pasar. Dalam system pemerintah membuat keputusan tentang apa yang akan diproduksi, kepada siapa dan siapa yang akan mendapatkanya, selanjutnya keputusan ini dikomunikasikan kepada para anggota system dengan bentuk pemerintah atau instruksi. Lalu keputusan ini selanjutnya dikomunikasikan keorganisasi dalam bentuk anggaran. Sedangkan dalam system pasar besar dianggap mampu melindungi hak atas kebebasan sejauh ini yang memungkinkan masing-masing individu dalam mempertukarkan barang-barang merka secara suka rela bebas dan paksaan pemerintah. Pasar bebas juga dianggap mampu melindungi atas profesi pribadi sejauh masing- masing individu bebas memutuskan apa yang akan dilakukan dengan yang dimiliki tanpa intervensi pemerintah.

Menurut Locke, hokum alam”mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak atas kebebasan dan bahwa, dengan demikian, tidak ada seorangpun boleh dilepaskan dari keadaan ala mini dan tunduk pada kekuasaan politik orang lain tanpa persetujuanya.

Setiap manusai memiliki profesi atas pribadinya. Dia tidak memiliki hak kecuali kepada dirinya sendiri, bisa dikatakan propertinya. Apapun yang diperoleh dari yang diberikan oleh alam dan diberikanya yang memadukan usahanya dengan sesuatu yang menjadi miliknya. Maksudnya locke tidak pernah menggunakan teori hak alam untuk mendukung system pasar bebas karena disini bahwa setiap individu memiliki hak atas kebebasan dan property seperti yang mereka inginkan, dimana perintah tidak masuk pasar dan hanya berfungsi melindungihak-hak individu. Disini Locke juga memiliki pandangan signifikan pada instuisi Amerika atas property, bahwa individu memiliki hak yang sifatnya hampir mutlak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan property yang mereka miliki dan bahwa pemerintah tidak berhak ikut campur ataupun mengambil alih property pribadi individu sekalipun untuk kebaikan masyarakat. Sebaliknya pemerintah wajib menghargai dan melindungi hak property pribadi yang tetap dari usaha pertukaran.

Kritik atas hak Locke berasumsi bahwa individu memiliki “hak alam”pandangan Locke tentang hak atas kebebasan dan property yang harus diprioritaskan dari hak-hak lain. Disini diperjelas bahwa jika manusia tidak memiliki hak lain yang lebih penting dari hak atas kebebasan dan property, maka pasar bebas akan mampu mempertahankan hak-hak tersebut tidak akan banyak berarti. Locke hanya mengajarkan manusia untuk memahami manusia bahwa hak-hak itu ada tetapi Locke tidak memberikan argument-argumen atas hak-hak tersebut, karena menurutnya hak-hak tersebut sudah jelas. Padahal pandangan tentang hak alam atas property harus memadukan usahanya menjadi sebuah objek yang tidak berpemilik, maka objek tersebut menjadi property orang yang bersangkutan.

Utilitas pasar bebas:Adam Smith.

Bahwa Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentinganya sendiri dipasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan usahanya dalam suatu cara menghasilkan nilai yang mungkin paling besar, individu hanya bermaksud meraih kepentinganya dan seperti halnya dalam berbagai kasus lain, usaha melakukan hal itu diarahkan oleh sebuah tangan tak terlihat pada sebuah yang akan menetapkan bagian dari maksudnya dengan mencari kepentinganya sendiri, dia juga berat mendukung kepentingan masyarakat secara lebih efektif dibandingkan dengan yang menjadi tujuanya. Smith juga mengatakan bahwa system pasar kompetitif mengalokasikan sumberdaya secara efisien daiantara berbagai industri dalam masyarakat. Teori argument dari Ludwid von mises dan Friendrich A.Hayek menyatakan bahwa system pasar bebas dan property pribadi tidak hanya mampu mengalokasikan sumberdaya dengan tingkat efesiensi yang sama, karena mereka tidak bisa memperoleh informasi yang memadai ataupun menghitungnya dengan cukup cepat untuk dapat mengkoordinasi secara efisien pada perekonomian yang komplieks saat ini.

Kritik terhadap Adam Smith yang berasumsi bahea manusia tadak mampu mengalokasikan sumberdaya efisien. Disini diperjelas dalam mengalokasikan sumberdaya secara efisien tidak harus mengetahui secara sesuatu tentang konsumen dan produsen tanpa perlu melakukan berbagai perhitungan yang rumit dan bagi para perencana pusat adalah menerima laporan tentang jumlah produsen dan harga komoditas yang mereka jual. Dengan menetapkan harga bagi semua komoditas dapat menciptakan arus sumberdaya yang efisien.

contoh utilitas :

asuransi yang diberikan suatu perusahaan kepada setiap para pekerjanya. seperti asuransi jamsostek. dimana setiap pekerja diberikan jaminan keselamatan selama mereka bekerja diperusahaan tersebut. contoh lain dari asuransi jamsostek yaitu jaminan hari tua, yang mana pada saat pekerja dipensiunkan oleh perusahaan, pekerja tersebut masih mendapatkan tunjangan. hal ini diukur dari iuran yang diterima jamsostek dari para pekerja dibandingkan dengan jumlah karyawan yang mati akibat kecelakaan pada saat bekerja.

Selasa, 02 Desember 2008

Kasus dan Konsep Etika Bisnis

Etika dan Bisnis

Mengenal kasus River bliindless

Setelah melihat Merk and Company menangani River bliindless, ada hubungannya antara etika dan bisnis. Ketika etika dan keuntungan, bisnis lebih mementingkan keuntungan dari pada etika. Namun, pada kasus ini menawarkan perspektif yang agak beda yaitu sebuah perspektif yang mulai banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Manajemen perusahaan ini menghabiskan puluhan juta dolar untuk mengembangkan sebuah produk yang mereka yakini mempunyai kewajiban etis untuk memberikan keuntungan potensial dinikmati orang lain. Setidaknya bisnis yang sangat sukses dan besar lebih memilih etika dari pada keuntungan, meskipun perusahaan-perusahaan lain sering terlibat dalam tindakan tidak etis, bagaimanapun tindakan tidak etis yang sudah terbiasa tidak selalu merupakan stretegi bisnis jangka panjang untuk suatu perusahaan. Ketika perusahaan saling berkompetisi untuk memenangkan pelanggan dan karyawan terbaik, perusahaan dengan reputasi tindakan etis lebih memilih keuntungan daripada perusahaan dengan reputasi yang tidak etis.

Mengenai kasus Goodrich tentang moralitas yang menjadi pedoman individu pekerja bahwa yang benar itu baik dan membahayakan hidup orang itu salah dan keyakinannya bahwa integritas itu baik dan ketidakjujuran itu buruk. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral dan nilai-nilai yang kita tetapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Orang akan mengembangkan standar intelektual dan disesuaikan untuk menghadapi dilema kehidupan orang dewasa.

Dalam kasus ini, pembuatan data laporan palsu oleh Vandivier dalam tuntutan yang harus dipenuhi tetapi dia diperintahkan untuk membuat laporan tertulis tidak peduli bagaimana atau apa yang telah terjadi. Secara moral tindakan Vandivier tidak etis karena dapat merugikan orang lain dan dapat membahayakan nyawa orang lain.

Istilah dari Etis, Etika, dan Moralitas yaitu pedoman atau prinsip yang dimiliki oleh individu itu sendiri.

Etis adalah patokan-patokan yang diterima baik dalam pengertian kepentingan personal maupun social, yang diyakini itu benar.

Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Sedangkan,

Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat.

Hubungan antara Teknologi dan Etika Bisnis yaitu, teknologi terdiri atas metode, proses dan alat yang ditemukan manusia untuk memanipulasi lingkungan mereka. Contoh saja, perkembangan computer yang sangat kuat dan ketat namun juga perkembangan internet, komunikasi nirkabel, digitalisasi dan banyak teknologi lainnya yang memungkinkan kita menangkap, memanipulasi dan menggerakkan informasi dengan cara baru dan kreatif. Teknologi juga cepat menghadapi perubahan globalisasi yang berkembang pesat seperti cara baru komunikasi dan mentransfer berbagai jenis media yaitu film, surat kabar, musik, buku, surat dan lain-lain. Seperti yang terdapat dalam berbagai situs internet yang didalamnya situs-situs porno. Teknologi sangat dibutuhkan dalam bisnis sebagai media informasi bagi perusahaan tetapi apabila disalahgunakan akan berakibat fatal bagi penggunanya.

Sumber kasus Pinto

Pada tahun 1960-an, posisi ford dipasar mobil mengalami penurunan besar akibat persaingan dari produsen mobil luar negeri khusunya dari prusahaan-perusahaan jepang yang memproduksi mobil-mobil kecil dan hemat bahan bakar. Strateginya difokuskan pada proses desain pemanufakturan dan penjualan yang cepat atas sebuah mobil baru Pinto. Model desain Pinto mengharuskan pemasangan tangki bensin dibelakang garden dan ini lebih rentan terhadap kebocoran akibat tabrakan dari belakang, namun manajer Ford memutuskan untuk tetap memproduksi Pinto karena alas an. Pertama, mesin mobil ini memenuhi standar hokum dan peraturan pemerintah. Kedua, manajer Ford merasa bahwa mobil ini memiliki tingkat keamanan yang sebanding dengan mobil-mobil yang diproduksi perusahaan lain. Ketiga, menurut studi biaya keuntungan internal yang dilakukan oleh Ford, biaya modifikasi Pinto tidak bias ditutupi oleh keuntungan yang diraih.

Namun Ford tetap melanjutkan produksi Pinto tanpa modifikasi, diperkirakan banyaknya 60 orang tewas terbakar akibat kecelakaan yang serius yang disebabkan oleh mobil Pinto selama bertahun-tahun. Ford pada akhirnya sedikit demi sedikit mengurangi produksi Pinto.

Manajer ford mengubah biaya dan keuntungan menjadi biaya dan keuntungan ekonomi seperti biaya medis, kerugian material,dan lain-lain dan semua dinilai dalam uang. Tapi keuntungan yang diperoleh dari suatu tindakan dapat mencakup hal-hal menguntungan seperti kepuasan yang diperoleh dari tindakan tersebut, sedangkan biaya dapat mencakup kerugian-kerugian yang tidak diinginkan seperti kematian para konsumen akibat produk yang dihasilkan perusahaan. Utilitarianisme digunakan untuk semua teori yang mendukung pemilihan tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan atau yang dapat menekan biaya.