Rabu, 21 Januari 2009

Etika Islami

Etika Islami

Etika merupakan persoalan system kepercayaan, benar dan salah, baik dan buruk. Hal ini masih menjadi permasalahan yang belum menemukan titik temu, misalkan kita diajak percaya kalau membunuh, aborsi dan potong tangan itu salah, tapi disalah satu masyarakat membolehkan kita untuk membunuh asal disaksikan beramai-ramai seperti pada jaman kerajaan-kerajaan dahulu, tapi jaman sekarang misalnya hikum gantung, potong tangan, dll
Sedangkan etika dalam islam cara kita untuk beretika yang berkaitan dengan nilai-nilai, salah benar, baik buruk, terkesan mengkristalkan dalam waktu dan ruang pemikiran.
Dalam islam kita berpegang pada alqur`an dan hadist, dimana alqu`an itu merupakan buku abstraksi, dulu orang islam mengkaji apa-apa yang baru dan serius didalam alqu`an, tapi kini rata-rata orang islam tidak menghiraukan apa-apa yang menentang dan serius yaitu Materialisme Dialektika. Padahal kalau kita lebih banyak mempelajari alqu`an berarti kita mencari sebuah kebenaran.
Lantas apa bedanya hubungannya dengan tuhan ? bahwa untuk adanya tuhan pun dibutuhkan keyakinan berupa rukun iman. Kita percaya kepada media yang mengantarkan kita kepadanya yaitu alqur`an. Dibutuhkan berfikir agar dapat memahaminya, yaitu ketika kita sedang tidak berhubungan dengan manusia. Dia karakter vertical yang berarti pola berfikir yang menuju keatas, kepencipta yang ditopang oleh subjektivitas.
Jika alqur`an adalah metode berfikir untuk melihat kebesaran pemikiran tuhan, maka materialisme adalah metode berfikir yang horizontal, yang berusaha membongkar misteri kehidupan antar manusia dan alam. Metode ini lahir dari manusia dan untuk manusia beserta alam. Serangan ciptaan kepencipta dari materilisme bahwa tuhan itu ada sebelum ia menciptakan dirinya sendiri. Dan yang benar tentu hanya pencipta, namun itu jika kita bertanya vertical, tentang asensi ciptaan. Sementara untuk kehidupan manusia, logika esensi seperti itu tidak akan relevan. Menurut saya iman kepada materialisme dialetika harus dilakukan ketika kita berfikir horizontal sesama ciptaan
Contoh Etika Islam dalam Brekomonikasi lewat Telepon
Dalam berkomunikasi lewat telepon hendaklah mengecek dengan baik nomor telepon yang akan anda hubungi sebelum anda menelpon agar anda tidak menggangu orang yang sedang tidur atau menggangu orang yang sedang sakit, karena manusia mempunyai kesibukan dan keperluan dan mereka juga mempunyai waktu tidur dan istirahat, waktu makan dan bekerja. Jangan memperpanjang pembicaran tanpa alasan, karena khawatir orang yang sedang dihubungi itu sedang mempunyai pekerjaan penting atau mempunyai janji dengan orang lain. Dan hendaklah penelpon memulai pembicaraanya dengan ucapan Assalamu`alaikum, karena dia adalah orang yang datang, maka dari itu dia harus memulai pembicaraanya dengan salam dan juga menutup dengan salam.
Etika Islam cara bergaul dengan orang lain
Hormati perasan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka mempunyai kekurangan atau bahkan cacat. Jaga dan perhatikan kondisi orang, dan akhlak mereka lalu pergaulilah mereka, menurut apa sepantasnya. Bersikap tawadhu`lah kepada orang lain dan jangan merasa lebih tinggi atau takabur dan bersikap angkuh terhadap mereka. Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu dengan orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai kemampuan akal mereka, saling memaafkan kepada sesama muslim, dan tidak mencari kesalahan-kesalahanya. Insya Allah hidup kita akan menjadi lebih indah.
Etika Terhadap Sesama Muslim
Orang-orang muslim meyakini bahwa saudara seagamanya mempunyai hak-hak dan etika yang harus diterapkan terhadapnya, kemudian kita melaksanakan kepada saudara seagamanya, karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah ibadah kepada Allah Ta`ala dan upaya pendekatan kepadanya.
Diantara hak-hak dan etika-etika tersebut adalah sebagai berikut.
Mengucapkan salam jika bertemu denganya sebelum ia berbicara denganya mengatakan, Assalamu`alaikum, berjabat tangan denganya, dan menjawab salamnya dengan berkata Wa`alaikum salam warahmatullah wabarakatuhhu.
Jika ia bersin dan membaca (alhamdulillah) maka ia mendoakannya dengan berkata, yarmukallahu (mudah-mudahan Allah merahmatimu), kemudian orang yang bersin berkata, yaghfirullahu lii wa laka (semoga Allah memberi ampunan kepadaku dan kepadamu, atau ia berkata, “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum” (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu, dan memperbaiki).
Menjenguknya jika ia sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya.Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ialah lima: Menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin.
Menyaksikan jenazah tetangganya jika meninggal dunia, karena itu merupakan hak seorang muslim atas sesama muslim
Membebaskan sumpah tetangganya jika telah bersumpah terhadap sesuatu dan ia tidak dilarang melakukannya, kemudian ia mengerjakan apa yang disumpahkan tetangganya itu untuknya agar tetangganya tidak berdosa dalam sumpahnya.
Menolong dan tidak menelantarkannya kapan saja ia membutuhkan pertolongan, dan dukungan. Saling tolong-menolong dengan saudaramu, meskipun ia zalim atau zhalimi dan cara menolongnya menghentikan atau menhindarkan dari perbutan yang terlarang maka itulah pertolonganmu terhadapnya.
Hormat kepadanya yang lebih dewasa (tua), dan menyayanginya jika ia masih kecil, dan menghormati dimulailah dengan orang tuamu sendiri.
Memaafkan kesalahannya, dan menutup auratnya, seorang wanita yang muslimah akan menutupi dirinya dengan berpakaian yang tertutup dan sopan, dalam islam juga berguna dengan kita menutup aurat kita juga terhindar dari kemaksiatan, di alhadist berkata barang siapa membuka aurat saudara muslimnya maka Allah akan membuka auratnya dan aibnya yang ada didunia.

Tidak ada komentar: