Rabu, 21 Januari 2009

Etika Islami

Etika Islami

Etika merupakan persoalan system kepercayaan, benar dan salah, baik dan buruk. Hal ini masih menjadi permasalahan yang belum menemukan titik temu, misalkan kita diajak percaya kalau membunuh, aborsi dan potong tangan itu salah, tapi disalah satu masyarakat membolehkan kita untuk membunuh asal disaksikan beramai-ramai seperti pada jaman kerajaan-kerajaan dahulu, tapi jaman sekarang misalnya hikum gantung, potong tangan, dll
Sedangkan etika dalam islam cara kita untuk beretika yang berkaitan dengan nilai-nilai, salah benar, baik buruk, terkesan mengkristalkan dalam waktu dan ruang pemikiran.
Dalam islam kita berpegang pada alqur`an dan hadist, dimana alqu`an itu merupakan buku abstraksi, dulu orang islam mengkaji apa-apa yang baru dan serius didalam alqu`an, tapi kini rata-rata orang islam tidak menghiraukan apa-apa yang menentang dan serius yaitu Materialisme Dialektika. Padahal kalau kita lebih banyak mempelajari alqu`an berarti kita mencari sebuah kebenaran.
Lantas apa bedanya hubungannya dengan tuhan ? bahwa untuk adanya tuhan pun dibutuhkan keyakinan berupa rukun iman. Kita percaya kepada media yang mengantarkan kita kepadanya yaitu alqur`an. Dibutuhkan berfikir agar dapat memahaminya, yaitu ketika kita sedang tidak berhubungan dengan manusia. Dia karakter vertical yang berarti pola berfikir yang menuju keatas, kepencipta yang ditopang oleh subjektivitas.
Jika alqur`an adalah metode berfikir untuk melihat kebesaran pemikiran tuhan, maka materialisme adalah metode berfikir yang horizontal, yang berusaha membongkar misteri kehidupan antar manusia dan alam. Metode ini lahir dari manusia dan untuk manusia beserta alam. Serangan ciptaan kepencipta dari materilisme bahwa tuhan itu ada sebelum ia menciptakan dirinya sendiri. Dan yang benar tentu hanya pencipta, namun itu jika kita bertanya vertical, tentang asensi ciptaan. Sementara untuk kehidupan manusia, logika esensi seperti itu tidak akan relevan. Menurut saya iman kepada materialisme dialetika harus dilakukan ketika kita berfikir horizontal sesama ciptaan
Contoh Etika Islam dalam Brekomonikasi lewat Telepon
Dalam berkomunikasi lewat telepon hendaklah mengecek dengan baik nomor telepon yang akan anda hubungi sebelum anda menelpon agar anda tidak menggangu orang yang sedang tidur atau menggangu orang yang sedang sakit, karena manusia mempunyai kesibukan dan keperluan dan mereka juga mempunyai waktu tidur dan istirahat, waktu makan dan bekerja. Jangan memperpanjang pembicaran tanpa alasan, karena khawatir orang yang sedang dihubungi itu sedang mempunyai pekerjaan penting atau mempunyai janji dengan orang lain. Dan hendaklah penelpon memulai pembicaraanya dengan ucapan Assalamu`alaikum, karena dia adalah orang yang datang, maka dari itu dia harus memulai pembicaraanya dengan salam dan juga menutup dengan salam.
Etika Islam cara bergaul dengan orang lain
Hormati perasan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka mempunyai kekurangan atau bahkan cacat. Jaga dan perhatikan kondisi orang, dan akhlak mereka lalu pergaulilah mereka, menurut apa sepantasnya. Bersikap tawadhu`lah kepada orang lain dan jangan merasa lebih tinggi atau takabur dan bersikap angkuh terhadap mereka. Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu dengan orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai kemampuan akal mereka, saling memaafkan kepada sesama muslim, dan tidak mencari kesalahan-kesalahanya. Insya Allah hidup kita akan menjadi lebih indah.
Etika Terhadap Sesama Muslim
Orang-orang muslim meyakini bahwa saudara seagamanya mempunyai hak-hak dan etika yang harus diterapkan terhadapnya, kemudian kita melaksanakan kepada saudara seagamanya, karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah ibadah kepada Allah Ta`ala dan upaya pendekatan kepadanya.
Diantara hak-hak dan etika-etika tersebut adalah sebagai berikut.
Mengucapkan salam jika bertemu denganya sebelum ia berbicara denganya mengatakan, Assalamu`alaikum, berjabat tangan denganya, dan menjawab salamnya dengan berkata Wa`alaikum salam warahmatullah wabarakatuhhu.
Jika ia bersin dan membaca (alhamdulillah) maka ia mendoakannya dengan berkata, yarmukallahu (mudah-mudahan Allah merahmatimu), kemudian orang yang bersin berkata, yaghfirullahu lii wa laka (semoga Allah memberi ampunan kepadaku dan kepadamu, atau ia berkata, “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum” (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu, dan memperbaiki).
Menjenguknya jika ia sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya.Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ialah lima: Menjawab ucapan salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin.
Menyaksikan jenazah tetangganya jika meninggal dunia, karena itu merupakan hak seorang muslim atas sesama muslim
Membebaskan sumpah tetangganya jika telah bersumpah terhadap sesuatu dan ia tidak dilarang melakukannya, kemudian ia mengerjakan apa yang disumpahkan tetangganya itu untuknya agar tetangganya tidak berdosa dalam sumpahnya.
Menolong dan tidak menelantarkannya kapan saja ia membutuhkan pertolongan, dan dukungan. Saling tolong-menolong dengan saudaramu, meskipun ia zalim atau zhalimi dan cara menolongnya menghentikan atau menhindarkan dari perbutan yang terlarang maka itulah pertolonganmu terhadapnya.
Hormat kepadanya yang lebih dewasa (tua), dan menyayanginya jika ia masih kecil, dan menghormati dimulailah dengan orang tuamu sendiri.
Memaafkan kesalahannya, dan menutup auratnya, seorang wanita yang muslimah akan menutupi dirinya dengan berpakaian yang tertutup dan sopan, dalam islam juga berguna dengan kita menutup aurat kita juga terhindar dari kemaksiatan, di alhadist berkata barang siapa membuka aurat saudara muslimnya maka Allah akan membuka auratnya dan aibnya yang ada didunia.

Selasa, 20 Januari 2009

Diskriminasi (Review Bab 7)

Review bab 7 Etika Diskriminasi Pekerjaan

Diskriminasi merupakan membedakan satu objek dari objek lainnya, suatu tindakan moral yang secara moral adalah netral dan tidak dapat disalahkan. Akan tetapi dalam pengertian modern secara moral tidak netral karena biasanya mengacu pada tindakan membedakan seseorang dari orang lain bukan berdasarkan keonggulan yang dimiliki, namun berdasarkan prasangka atau berdasarkan sikiap- sikap yamg secara moral tercela.

Diskriminasi dalam ketenagakerjaan melibatkan tiga elemen dasar yaitu:

  1. keputusan yang merugikan seorang pegawai atau lebih, karena bukan didasarkan pada kemampuan yang dimiliki, misalnya dalam melaksanakan pekerjaa tertentu, senioritas atau kualifikasi –kualifikasi yang secara moral dianggap sah lainnya.
  2. keputusan yang sepenuhnya diambil berdasarkan prasangka rasial atau seksual, yang secara moral tidak benar terhadap anggota kelompok tertentu dimana pegawai tersebut berasal.
  3. keputusan yang dimiliki pengaruh negative atau merugikan pada kepentingan – kepentingan pegawai, mungkin mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan, kesempatan memperoleh kenaikan pangkat atau gaji yang lebih baik.

Bentuk – Bentuk Diskriminasi: Aspek kesengajaan dan aspek institusional

  1. Tindakan diskriminasi mungkin merupakan bagian dari perilaku terpisah dari seorang yang dengan sengaja dan sadar melakukan diskriminasi karena adanya prasangka pribadi. Pada eksperimen yang dilaksanakan. Misalnya sikap pewawancara digambarkan sebagai sikap yang mungkin bukan merupakan karakteristik pada pewawancara diperusahaan- perusahaan lainnya: perilakunya terhadap perempuan pencari kerja mungkin merupakan contoh tindakan yang disengaja, namun terpisah dari proses penerimaan tenaga kerja.
  2. tindakan diskriminatif mungkin merupakan bagian dari perilaku rutin dari sebuah kelompok yang terinstitusionalisas, yang dengan sadar dan sengajamelakukan diskriminasi berdasarkan prasangka pribadi para anggotanya.
  3. tindakan diskriminasi mungkin merupakan bagian dari perilaku yang yerpisah dari seseorang yang tidak sengaja dan tidak sadar melakukan diskriminasi terhadap orang lain karena dia merima dan melaksanakan praktik-praktik dan strereotipe tradisional dari masyarakat. Misalnya bertindak secara tidak disengaja.
  4. tindakan diskriminasi merupakan bagian dari rutinitas sistematis dari organisasi perusahaan atau kelompok yang secara tidak sengaja memasukkan prosedur- prosedur formal yang mendiskriminasikan kaum perempuan atau kelompok minoritas.

Konsep ini diperjelas bahwa konsepd diskriminasi tersebut diperluas dengan memasukkan lebih dari sekedar tindakan-tindakan diskriminasi individu yang dissengaja. Suatu organisasi dianggap melakukan diskriminasi jika representasi kelompok minoritas dalam jajaran sifatnya tidak proposional dengan jumlah tenaga kerja local dari kelompok yang bersangkutan. Diskriminasi ini dapat ditangani bila proporsi kelompok minoritas dalam organisasi disesuaikan dengan proporsi jumlah tenaga kerja yang ada dengan menggunakan program-program.

Tingkat Diskriminasi

Ada tiga perbandingan yang bisa membuktikan distribusi semacam itu:

  1. perbandingan atas keuntungan atas rata-rata yang diberikan instuisi pada kelompok yang terdiskriminasi dengan keuntungan rata-rata yang diberikan pada kelompok lain. Misallkan Perbandingan penghasilan rata-rata pria dan perempuan menunjukkan bahwa perempuan hanya memperoleh sebagian dari yang diperoleh pria. Sebagian besar pegawainya pria memberikan gaji rata-rata 40% lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang sebagian besar pegawainya perempuan, perbedaan penghasilan rata-rata disebabkan oleh pemisahan gender karena perempuan cenderung diarahkan pada pekerjaan –pekerjaan dengan gaji yang rendah, perbedaan penghasilan antara pria dan wanita dapat dikaitkan dengan perbedaan dalam hal kepribadian dan citarasa mereka.
  2. perbandingan atas proporsi kelompok terdiskriminasi yang terdapat dalam tingkat pekerjaan paling rendah dengan proporsi kelompok lain dalam tingkat yang sama. Misalkan kelompok penghasilan paling rendah di amerika berkolerasi dengan ras dan jenis kelamin. Bila dibandingkan dengan keluarga kulit putih dan keluarga yang dikepalai seorang pria, keluarga kelompok minoritas dan yang dikepalai oleh seoramg perempuan sebagian besar termasuk keluarga miskin.
  3. perbandingan proporsi dari anggota kelompok tersebut yang memegang jabatan lebih menguntungkan dengan proporsi kelompok lain dalam jabatan yang sama.

Diskiriminasi: Utilitas, Hak, Keadilan

Argumen yang menetang diskriminasi secara imum dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

  1. argumen utilitarian yang menyatakan bahwa diskriminasi mengarahkan pada penggunaan sumber daya manusia secara tidak efisien, sebagai contoh jika kesejahteraan masyarakat menjadi bila kita memberikan pekerjaan-pekerjaan tertentu dengan berdasarkan kemampuan dan criteria kebutuhan seperti jenis kelamin atau ras bukan berdasarkan kualifikasi pekerjaan, maka argument ulitarian haruslah menyatakan bahwa kebutuhan bukan kualifikasi pekerjaan, tetapi merupakan dasar yang tepat untukl memberikan pekerjaan tersebut.
  2. argument hak, yang menyatakan bahwa diskriminasi melanggar hak asasi manusia maksudnya tujuan dari hak asasi manusia bukan sebagai sarana tetapi dinilai dari sisi kompetensinya ayau kemampuan dia dalam kualifikasi pekerjaanya., secara khusus orang tidak ingin menjadi korban diskriminasi berdasarkan karakteristik yang sama sekali tidak berkaitan dengan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaanya. Karena orang yang melakukan diskriminasi tidak ingin perilakunya diuniversalisasikan, maka salah bila orang melakukan diskriminasi terhadap orang lain.
  3. argument keadilan, yang menyatakan bahwa timbulnya diskrimiinasi karena adanya perbedaan distribusi keuntungan dan beban dalam masyarakat. Disini diskriminasi melanggar prinsip ini dengan cara menutup kesempatan kaum minoritas untuk menduduki posisi tertentu dalam sebuah lembaga sehingga otomatis berarti mereka tidak memperoleh kesempatan sama dengan orang lain. Disriminasi pekerjaan juga melanggar keadilan, kenapa? Karena membeda bedakan karakteristik tertentu seperti: ras, kaum minoritas dan jenis kelamin yang tidak relevan dengan tugas yang harus dilaksanakan, mungkin dengan mendefinisikan apa saja yang dianggap sebagai aspek yang relavan untuk melakukan orang-orang secara berbeda dan menjelaskan mengapa aspek ras, jenis kelamin, dan kaum minoritas dianggap tidak relevan.

Tindakan-tindakan dianggap diskriminasi dalam perusahaan yaitu:

  1. Rekrutmen, perusahaan yang sepenuhnya bergantung pada referensi verbal para pegawai dalam merekrut pegawai baru cenderung memilih pegawai dari kelompok ras, dan seksual yang sama dengan yang terdapat dalam perusahaan, cntoh lain dari diskriminasi perekrutan yaitu apabila pekerjaan yang diiklankan dimedia massa tidak dibaca oleh kaum minoritas atau perempuan dan disertakan bahwa pekerjaan itu dikhususkan untuk pria merupakan cenderung dari diskriminasi dalam pekerjaan.
  2. Seleksi, tes kecakapan untuk dipakai untuk menyeleksi pelamar akan menadi proses yang diskriminasi jika mendiskualifikasikan para calon miniritas yang tidak begitu mengerti tentang bahasa, konsep dalam tes tersebut. Namun sepenuhnya berkualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan yang ditawarkan. Wawancara kerja juga dapat terjadi jika sipewawancara mendiskulifikasikan calon para pegawai dengan berdasarkan streotipe seksual atau rasial.
  3. Kenaikan pangkat, proses kenaikan pangkat, kemajuan kerja, dan transfer jika dikatakan diskriminasi kalau perusahaan memisahkan evaluasi kerja kulit putih dengan pegawai perempuan, dan pegawai kaum minoritas. Apabila kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan rekomendasi subjektif dari atasan langsung, maka kebijakan kenaikan pangkat dikatakan diskriminasi jika atasan tersebut memberikan penilaian berdasarkan streotipe rasial, dan seksual. PHK memecat pegawai berdasarkan pertimbangan jenis kelamin jelas dikatakan diskriminasi….

Sabtu, 20 Desember 2008

pelemparan sepatu kepada Bush


Menurut saya atas pelemparan sepatu terhadap BUSH dalam perilaku etis merupakan tindakan yang tidak bermoral meskipun terkadang perlakuan itu semestinya pantas dilakukan terutama bagi rakyat irak yang selama ini telah banyak dirugikan oleh bush.Dalam kasus ini pelemparan kata-kata kotor dalam agama Islam, anjing dipandang sebagai binatang yang najis. Dan nama binatang itulah yang diucapkan wartawan televisi Irak, terhadap Bush. Dengan itu ia menunjukkan kebenciannya yang mendalam, karena sepatu juga lambang dari kekotoran. Karena itu sepatu harus ditanggalkan jika kita memasuki mesjid. Di masa depan, jika di Irak hanya sepatu yang dilemparkan dan bukannya granat, maka aksi penolakan semacam ini akan memiliki harapan lebih besar untuk berhasil

Pelemparan sepatu terhadap Bush menurut saya,
apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain,"

Mungkin Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab,

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Amien Rais berkomentar tentang Pelemparan sepatu ke wajah bush

Diberitakan bahwa aksi wartawan Irak yang melempar sepatu terhadap Presiden George W Bush mendapat apresiasi dari mantan Ketua MPR Amien Rais.

Tindakan pelemparan tersebut sudah layak diterima Bush.

Bagi Amien, Bush memang sudah membawa kesengsaraan pada negara Irak. Oleh karenanya wajar jika rakyat Irak menganggap Presiden Bush seperti hewan.

Menanggapi kondisi ekonomi Amerika yang kini terpuruk, Amien bersyukur. Apalagi kesulitan ekonomi Amerika salah satunya disebabkan oleh utang untuk membiayai perang ke Irak

Pelemparan sepatu kepada George W. Bush di Baghdad, Irak, Minggu 14 Desember 2008, menandakan bahwa presiden AS tersebut sama hinanya dengan diktator Irak, Saddam Hussein. Bagi kebudayaan Arab, lemparan sepatu merupakan penghinaan kepada seseorang yang dianggap telah melakukan perbuatan tercela.

Dalam insiden menghebohkan itu, Zaidi dua kali melemparkan sepatunya ke arah Bush. Namun dua-duanya meleset karena kesigapan Bush menghindar. Zaidi juga mengejek Bush dengan sebutan "anjing."

Zaidi bekerja untuk stasiun TV swasta al-Baghdadia yang berbasis di Kairo, Mesir. Pria Irak itu telah bekerja selama tiga tahun untuk media tersebut.

Zaidi juga terancam antara 7 hingga 15 tahun. jika didakwa mencoba membunuh presiden negara asing, Zaidi bekerja untuk stasiun TV swasta al-Baghdadia yang berbasis di Kairo, Mesir.

Tindakan pelemparan tersebut sudah layak diterima Bush.

Bagi Amien, Bush memang sudah membawa kesengsaraan pada negara Irak. Oleh karenanya wajar jika rakyat Irak menganggap Presiden Bush seperti hewan.

Menanggapi kondisi ekonomi Amerika yang kini terpuruk, Amien bersyukur. Apalagi kesulitan ekonomi Amerika salah satunya disebabkan oleh utang untuk membiayai perang ke Irak

Kasus pelemparan sepatu terhadap presiden AS George W.Bush dalam kunjungan terakhirnya ke Bagdad oleh seorang wartawan Irak, dikomentari sejumlah harian Eropa.

Sebuah isyarat, yang kelihatannya paling banter hanya dapat menjadi tayangan top di situs video Yout Tube, naik derajatnya menjadi sebuah vonis politik. Kejadian ini menjadi sebuah simbol perlawanan rakyat Irak terhadap Amerika Serikat. Terutama menentang politik luar negeri presiden George W.Bush yang akan segera meletakan jabatannya. Tayangan perlawanan melalui sepasang sepatu itu menyebar dengan cepat, dan wartawan pelakunya dipuji layaknya seorang pahlawan. Kasusnya menjadi sebuah aib yang sulit dihapus bagi seorang presiden AS yang terkenal memerintah dengan buruk

Banyak cara bagi seseorang untuk menunjukan sikap penolakannya. Dan cara itu berubah-ubah seiring waktu dan mode. Dalam agama Islam, anjing dipandang sebagai binatang yang najis. Dan nama binatang itulah yang diucapkan wartawan televisi Irak, Muntasser al Saidi kepada presiden George W.Bush ketika ia melemparkan sepatunya dalam sebuah konferensi pers terakhirnya di Bagdad. Dengan itu ia menunjukkan kebenciannya yang mendalam, karena sepatu juga lambang dari kekotoran. Karena itu sepatu harus ditanggalkan jika kita memasuki mesjid. Di masa depan, jika di Irak hanya sepatu yang dilemparkan dan bukannya granat, maka aksi penolakan semacam ini akan memiliki harapan lebih besar untuk berhasil

Inilah tanda terimakasih dalam kunjungan perpisahan Bush. Di Irak berupa sepasang sepatu yang dilemparkan ke wajahnya. Sementara di Afghanistan, berupa tuntutan pengucuran dana tambahan milyaran Dolar yang diajukan pemerintah negara itu yang posisinya goyah, yang menyematkan tanda penghargaan di dada Bush. Ketidak seimbangan antara besarnya usaha dan kecilnya panen yang dihasilkan politik luar negeri Bush, amat terlihat di sini. Sebagai perbandingan yang amat kontras, Bush senior dibantu negara Arab lainnya tahun 2001 berperang melawan diktator Irak, Saddam Hussein dan mengalami kekalahan. Bush junior mengawali invasinya ke Afghanistan dan Irak dengan mendapat pujian. Dengan menelan korban jiwa cukup banyak, Bush junior berhasil menggulingkan Taliban di Afghanistan dan rezim Saddam Hussein di Irak. Dengan neraca semacam itu, pada akhirnya Bush berhasil menimbulkan kebencian mendalam terhadap dirinya di negara-negara Arab.

Sepatu terbang bukannya tepuk tangan bagi pidato Bush di Bagdad. Kunjungan perpisahan Bush ke Irak dan Afghanistan tidak dapat direkayasa lebih baik lagi. Bush sekali lagi dan untuk terakhir kalinya melihat, sebanyak apa pencapaian sasaran politik luar negerinya di kedua kawasan konflik itu. Yakni nyaris nol. Yang sudah pasti, dengan mengerahkan pasukan secara besar-besaran, ia berhasil menumbangkan struktur kekuasaan diktator di Afghanistan dan di Irak. Tapi politik luar negeri AS tetap tidak memiliki kepekaan untuk merancang tindakan setelahnya. Nyaris tidak ada presiden AS sebelumnya, yang dihadapkan pada pertanyaan, setelah invasi militer lalu bagaimana selanjutnya? Presiden AS mendatang, Barack Obama harus melewati puing-puing politik luar negeri yang ditinggalkan Bush. Diharapkan ia memakai sepatu dengan sol yang kokoh

Bush, yang lima pekan lagi bakal pensiun sebagai presiden. Stasiun televisi CNN melaporkan bahwa Bush berhasil mengelak saat sepasang sepatu itu terbang ke arahnya secara berurutan.

Sambil melempar kedua sepatunya, wartawan stasiun televisi Al-Baghdadia, Muntadhar Al-Zaidi si pelempar sepatu, meneriakkan umpatan dalam bahasa Arab: "Ini adalah perpisahan... Kamu anjing!"

Kalangan media, seperti stasiun televisi al-Jazeera, mengenang kembali peristiwa itu dengan insiden "serupa tapi tak sama" yang dialami mendiang diktator Irak, Saddam Hussein. Tahun 2003, tak lama setelah pasukan AS menguasai Irak, patung besar Saddam di Baghdad diruntuhkan.

Saat itu para warga Irak melampiaskan kekesalan mereka dengan lemparan sepatu ke arah patung Saddam. Kali ini, sambil disaksikan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, warga Irak mencoba melempari wajah Bush dengan sepatu. Namun, meleset.

Menurut pengamat budaya Arab, Profesor Faleh Jabar, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu, maling, atau pelacur. Orang yang dipukul atau dilempari sepatu dianggap rendahan atau budak. Di Irak, "Kalau memukul anak kita sendiri pasti pakai tongkat atau tangan, nggak pernah dengan sepatu," kata Faleh seperti dikutip stasiun televisi BBC tahun 2003.

Habeeb Ahmed, ketua Islamic Center di Long Island, AS, memastikan bahwa lemparan sepatu merupakan tindakan yang tidak terhormat. "Itu adalah suatu penghinaan," kata Ahmed seperti dikutip Newsday.com

Dia mengingatkan bahwa dalam kepercayaan orang Muslim dan Arab, sepatu maupun bentu alas kaki lain dianggap barang yang kotor dan kurang berkenan. Maka, sebelum memasuki tempat suci seperti mesjid, kaum Muslimin pasti melepas sepatu dan mencuci kaki.

Namun, menurut Ahmed, apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain," kata Ahmed.

Ahmed langsung teringat kebiasaan di tanah kelahirannya di India. Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. Menurut Ahmed, orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

Sedangkan Adil Shamoo, pengamat dari Institute for Policy Studies di Washington DC, menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab," kata Adil seperti dikutip stasiun televisi al-Jazeera.

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Muzammi menambahkan, Bush merupakan sumber kebencian dan kemarahan bukan saja bagi rakyat Irak, namun juga dunia internasional. Tak menutup kemungkinan Bush akan diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang setelah dia tidak menjabat lagi sebagai presiden.




Serangan Pelemparan Sepatu Terhadap Bush

Sepasang sepatu kini menjadi simbol politik perlawanan rakyat Irak

Kasus pelemparan sepatu terhadap presiden AS George W.Bush dalam kunjungan terakhirnya ke Bagdad oleh seorang wartawan Irak, dikomentari sejumlah harian Eropa.

Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma dalam tajuknya berkomentar :

Sebuah isyarat, yang kelihatannya paling banter hanya dapat menjadi tayangan top di situs video Yout Tube, naik derajatnya menjadi sebuah vonis politik. Kejadian ini menjadi sebuah simbol perlawanan rakyat Irak terhadap Amerika Serikat. Terutama menentang politik luar negeri presiden George W.Bush yang akan segera meletakan jabatannya. Tayangan perlawanan melalui sepasang sepatu itu menyebar dengan cepat, dan wartawan pelakunya dipuji layaknya seorang pahlawan. Kasusnya menjadi sebuah aib yang sulit dihapus bagi seorang presiden AS yang terkenal memerintah dengan banyak bicara

Banyak cara bagi seseorang untuk menunjukan sikap penolakannya. Dan cara itu berubah-ubah seiring waktu dan mode. Dalam agama Islam, anjing dipandang sebagai binatang yang najis. Dan nama binatang itulah yang diucapkan wartawan televisi Irak, Muntasser al Saidi kepada presiden George W.Bush ketika ia melemparkan sepatunya dalam sebuah konferensi pers terakhirnya di Bagdad. Dengan itu ia menunjukkan kebenciannya yang mendalam, karena sepatu juga lambang dari kekotoran. Karena itu sepatu harus ditanggalkan jika kita memasuki mesjid. Di masa depan, jika di Irak hanya sepatu yang dilemparkan dan bukannya granat, maka aksi penolakan semacam ini akan memiliki harapan lebih besar untuk berhasil.

Inilah tanda terimakasih dalam kunjungan perpisahan Bush. Di Irak berupa sepasang sepatu yang dilemparkan ke wajahnya. Sementara di Afghanistan, berupa tuntutan pengucuran dana tambahan milyaran Dolar yang diajukan pemerintah negara itu yang posisinya goyah, yang menyematkan tanda penghargaan di dada Bushtahun 2001 berperang melawan diktator Irak, Saddam Hussein dan mengalami kekalahan. Bush junior mengawali invasinya ke Afghanistan dan Irak dengan mendapat pujian. Dengan menelan korban jiwa cukup banyak, Bush junior berhasil menggulingkan Taliban di Afghanistan dan rezim Saddam Hussein di Irak. Dengan neraca semacam itu, pada akhirnya Bush berhasil menimbulkan kebencian mendalam terhadap dirinya di negara-negara arab

Sepatu terbang bukannya tepuk tangan bagi pidato Bush di Bagdad. Kunjungan perpisahan Bush ke Irak dan Afghanistan tidak dapat direkayasa lebih baik lagi. Bush sekali lagi dan untuk terakhir kalinya melihat, sebanyak apa pencapaian sasaran politik luar negerinya di kedua kawasan konflik itu. Yakni nyaris nol. Yang sudah pasti, dengan mengerahkan pasukan secara besar-besaran, ia berhasil menumbangkan struktur kekuasaan diktator di Afghanistan dan di Irak. Tapi politik luar negeri AS tetap tidak memiliki kepekaan untuk merancang tindakan setelahnya. Nyaris tidak ada presiden AS sebelumnya, yang dihadapkan pada pertanyaan, setelah invasi militer lalu bagaimana selanjutnya? Presiden AS mendatang, Barack Obama harus melewati puing-puing politik luar negeri yang ditinggalkan Bush. Diharapkan ia memakai sepatu dengan sol yang kokoh.

Pelemparan Sepatu ke Bush Merupakan Simbol Penghinaan

Pelemparan sepatu yang dilakukan wartawan televisi Irak Muntazhar Zaidi (29) Minggu kemarin terhadap presiden Amerika Serikat George W Bush, merupakan simbol penghinaan dalam tradisi Arab.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI Al Muzammil Yusuf dalam pesan singkatnya kepada
okezone, Senin (15/12/2008).

Menurut anggota fraksi PKS ini, hal yang sama pernah dilakukan masyarakat Irak saat melempar patung Saddam Husein dengan sepatu dan sandal.

Contoh lain, lanjutnya, pernah dilakukan rakyat Mesir kepada mantan Menteri Luar Negeri Maher Taher sepulangnya dari kunjungan ke Tel Aviv
Israel.

Nasib yang sama pun pernah dialami mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon yang dihalau oleh kaum muslimin Palestina saat dia mengunjungi Masjid Al Aqsa.

Muzammi menambahkan, Bush merupakan sumber kebencian dan kemarahan bukan saja bagi rakyat Irak, namun juga dunia internasional. Tak menutup kemungkinan Bush akan diseret ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang setelah dia tidak menjabat lagi sebagai presiden.

"
Pembuktian hukumnya mungkin tak pelik, tapi masalahnya, bagaimana politik internasional bisa berhadapan dengan negara super power AS," tutur Muzammil.

Dilempari Sepatu, Bush Dianggap Hina

Menurut kebiasaan buruk di Irak, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu atau maling

Pelemparan sepatu kepada George W. Bush di Baghdad, Irak, Minggu 14 Desember 2008, menandakan bahwa presiden AS tersebut sama hinanya dengan diktator Irak, Saddam Hussein. Bagi kebudayaan Arab, lemparan sepatu merupakan penghinaan kepada seseorang yang dianggap telah melakukan perbuatan tercela.

Demikian menurut kalangan media dan pengamat Arab atas insiden tak mengenakkan yang dialami Bush, yang lima pekan lagi bakal pensiun sebagai presiden. Stasiun televisi CNN melaporkan bahwa Bush berhasil mengelak saat sepasang sepatu itu terbang ke arahnya secara berurutan.

Sambil melempar kedua sepatunya, wartawan stasiun televisi Al-Baghdadia, Muntadhar Al-Zaidi si pelempar sepatu, meneriakkan umpatan dalam bahasa Arab: "Ini adalah perpisahan... Kamu anjing!"

Kalangan media, seperti stasiun televisi al-Jazeera, mengenang kembali peristiwa itu dengan insiden "serupa tapi tak sama" yang dialami mendiang diktator Irak, Saddam Hussein. Tahun 2003, tak lama setelah pasukan AS menguasai Irak, patung besar Saddam di Baghdad diruntuhkan.

Saat itu para warga Irak melampiaskan kekesalan mereka dengan lemparan sepatu ke arah patung Saddam. Kali ini, sambil disaksikan Perdana Menteri Nuri al-Maliki, warga Irak mencoba melempari wajah Bush dengan sepatu. Namun, meleset.

Menurut pengamat budaya Arab, Profesor Faleh Jabar, sepatu biasa digunakan untuk memukul pembantu, maling, atau pelacur. Orang yang dipukul atau dilempari sepatu dianggap rendahan atau budak. Di Irak, "Kalau memukul anak kita sendiri pasti pakai tongkat atau tangan, nggak pernah dengan sepatu," kata Faleh seperti dikutip stasiun televisi BBC tahun 2003.

Habeeb Ahmed, ketua Islamic Center di Long Island, AS, memastikan bahwa lemparan sepatu merupakan tindakan yang tidak terhormat. "Itu adalah suatu penghinaan," kata Ahmed seperti dikutip Newsday.com

Dia mengingatkan bahwa dalam kepercayaan orang Muslim dan Arab, sepatu maupun bentu alas kaki lain dianggap barang yang kotor dan kurang berkenan. Maka, sebelum memasuki tempat suci seperti mesjid, kaum Muslimin pasti melepas sepatu dan mencuci kaki.

Namun, menurut Ahmed, apa yang dilakukan wartawan Irak itu sudah keterlaluan. "Kalau kita tidak sependapat dengan orang lain, kan ada cara untuk mengungkapkannya, bukan dengan melempar sepatu atau mencoba menyakiti Bush atau orang lain," kata Ahmed.

Ahmed langsung teringat kebiasaan di tanah kelahirannya di India. Di sana, seolah sudah jadi kebiasaan untuk mengungkapkan kemarahan dengan melempar sepatu ke orang, contohnya saat seorang majikan marah kepada pembantu atau pegawainya. Menurut Ahmed, orang Arab maupun kaum Muslimin juga dilarang mengarahkan kaki atau menunjukkan sol sepatu ke orang lain, terutama kepada orang tua.

Sedangkan Adil Shamoo, pengamat dari Institute for Policy Studies di Washington DC, menilai bahwa insiden di Baghdad bukan sekadar masalah pelemparan sepatu. "Namun juga menggambarkan bahwa AS harus memberi hormat kepada kedaulatan Irak dalam rangka mendapat respek dari rakyat Irak dan dunia Arab," kata Adil seperti dikutip stasiun televisi al-Jazeera.

Bagi Adil, rakyat Irak seperti diungkapkan oleh si wartawan pelempar sepatu, tampak sudah marah dengan kebijakan-kebijakan Bush selama ini yang malah meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan meningkatnya ancaman terorisme di AS.

Video Pelemparan sepatu Bush

Video Pelemparan sepatu Bush, Video Rekaman Insiden Pelemparan Sepatu George bush yahh Insiden pelemparan sepatu yang dilakukan seorang waratawan televisi Irak kepada Presiden Amerika Serikat George W Bush rasanya sangat heboohh beritanya???

Video Pelemparan sepatu Bush adalah Muntazar al-Zaidi (Pelaku yang melempar sepatu ke wajah bush), wartawan pelempar sepatu ke Presiden AS George W Bush hingga saat ini masih ditahan otoritas Irak.

Dalam insiden menghebohkan itu, Zaidi dua kali melemparkan sepatunya ke arah Bush. Namun dua-duanya meleset karena kesigapan Bush menghindar. Zaidi juga mengejek Bush dengan sebutan "anjing."

Zaidi bekerja untuk stasiun TV swasta al-Baghdadia yang berbasis di Kairo, Mesir. Pria Irak itu telah bekerja selama tiga tahun untuk media tersebut.

Zaidi juga terancam antara 7 hingga 15 tahun. jika didakwa mencoba membunuh presiden negara asing,

Zaidi mendadak menjadi pembicaraan dunia setelah melemparkan sepatunya ke arah Bush dalam konferensi pers di Baghdad, Irak, Minggu, 14 Desember lalu. Insiden Pelemparan


Amien Rais berkomentar tentang Pelemparan sepatu ke wajah bush

Diberitakan nahwa aksi wartawan Irak yang melempar sepatu terhadap Presiden George W Bush mendapat apresiasi dari mantan Ketua MPR Amien Rais.

Tindakan pelemparan tersebut sudah layak diterima Bush.

Bagi Amien, Bush memang sudah membawa kesengsaraan pada negara Irak. Oleh karenanya wajar jika rakyat Irak menganggap Presiden Bush seperti hewan.

Menanggapi kondisi ekonomi Amerika yang kini terpuruk, Amien bersyukur. Apalagi kesulitan ekonomi Amerika salah satunya disebabkan oleh utang untuk membiayai perang ke Irak.


Selasa, 16 Desember 2008

review bab 3 dan utilitas

Review Bab 3 Sistem Bisnis yaitu tentang perekonomian Amerika yang mengalami penurunan dalam persaingan dipasar-pasar dunia yang berdampak pada penurunan produktivitas (misalnya dalam industri textile, mobil dan baja), angka pengganguran yang tinggi dll. Dalam pemecahan masalah perekonomian haruslah didasarkan pada pembagian kerja yang tepat diantara pemerintah, dan mekanisme yang mampu mengandung penyelesaian masalah secara koperatif guna mencengah terjadinya resesi, inflasi, atau menciptakan perdagangan terbuka serta perdangangan dan persaingan yang adil.

Argumen-argumen dalam system bisnis yang mendukung dan menantang pasar bebas dan regulasi pemerintah yang terutama Ideologi.

Pentingnya analisis ideology dalam system baris ini adalah untuk menentukan keputusan bisnis yang akan dibuat, melalui keputusan ini, ideology sangat berpengaruh terhadap prilakunya.

Ideologi prilaku bisnis misalnya akan mewarnai persepsi orang yang bersangkutan tentang kelompok-kelompok yang harus dihadapi dan mendorong memberikan tekanan tertentu pada kelompok-kelompok tersebut.

George lodge, dari Harvard business school, mengidentifikasikan dua ideology yaitu Individualistik dan Komunitarian.

Dalam masyarakat Individualistik, peran pemerintah cukup terbatas. Tujuan dasarnya adalah untuk melindungi property, mengembangkan kontrak dan menjaga agar pasar tetap terbuka agar persaingan antar perusahaan bias sesehat dan sebebas mungkin. Namun masyarakat individualistic pada dasarnya bersikap curiga pada pemerintah dan enggan pemerintah membuat perencanaan khususnya dalam jangka panjang.

Sedangkan masyarakat Komunitarian, disini perintah sifatnya prestisius dan otoritatif bahkan kadang otoriter, fungsinya yaitu menentukan kebutuhan masyarakat baik jangka panjang maupun jangka pendek dan menentukan apakah kebutuhan tersebut terpenuhi.

Dalam penyelesain masalah perekonomian ini, masyarakat modern dalam menyelesaikan masalah dengan dua cara yaitu Sistem pemerintah dan Sistem pasar. Dalam system pemerintah membuat keputusan tentang apa yang akan diproduksi, kepada siapa dan siapa yang akan mendapatkanya, selanjutnya keputusan ini dikomunikasikan kepada para anggota system dengan bentuk pemerintah atau instruksi. Lalu keputusan ini selanjutnya dikomunikasikan keorganisasi dalam bentuk anggaran. Sedangkan dalam system pasar besar dianggap mampu melindungi hak atas kebebasan sejauh ini yang memungkinkan masing-masing individu dalam mempertukarkan barang-barang merka secara suka rela bebas dan paksaan pemerintah. Pasar bebas juga dianggap mampu melindungi atas profesi pribadi sejauh masing- masing individu bebas memutuskan apa yang akan dilakukan dengan yang dimiliki tanpa intervensi pemerintah.

Menurut Locke, hokum alam”mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak atas kebebasan dan bahwa, dengan demikian, tidak ada seorangpun boleh dilepaskan dari keadaan ala mini dan tunduk pada kekuasaan politik orang lain tanpa persetujuanya.

Setiap manusai memiliki profesi atas pribadinya. Dia tidak memiliki hak kecuali kepada dirinya sendiri, bisa dikatakan propertinya. Apapun yang diperoleh dari yang diberikan oleh alam dan diberikanya yang memadukan usahanya dengan sesuatu yang menjadi miliknya. Maksudnya locke tidak pernah menggunakan teori hak alam untuk mendukung system pasar bebas karena disini bahwa setiap individu memiliki hak atas kebebasan dan property seperti yang mereka inginkan, dimana perintah tidak masuk pasar dan hanya berfungsi melindungihak-hak individu. Disini Locke juga memiliki pandangan signifikan pada instuisi Amerika atas property, bahwa individu memiliki hak yang sifatnya hampir mutlak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan property yang mereka miliki dan bahwa pemerintah tidak berhak ikut campur ataupun mengambil alih property pribadi individu sekalipun untuk kebaikan masyarakat. Sebaliknya pemerintah wajib menghargai dan melindungi hak property pribadi yang tetap dari usaha pertukaran.

Kritik atas hak Locke berasumsi bahwa individu memiliki “hak alam”pandangan Locke tentang hak atas kebebasan dan property yang harus diprioritaskan dari hak-hak lain. Disini diperjelas bahwa jika manusia tidak memiliki hak lain yang lebih penting dari hak atas kebebasan dan property, maka pasar bebas akan mampu mempertahankan hak-hak tersebut tidak akan banyak berarti. Locke hanya mengajarkan manusia untuk memahami manusia bahwa hak-hak itu ada tetapi Locke tidak memberikan argument-argumen atas hak-hak tersebut, karena menurutnya hak-hak tersebut sudah jelas. Padahal pandangan tentang hak alam atas property harus memadukan usahanya menjadi sebuah objek yang tidak berpemilik, maka objek tersebut menjadi property orang yang bersangkutan.

Utilitas pasar bebas:Adam Smith.

Bahwa Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentinganya sendiri dipasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan usahanya dalam suatu cara menghasilkan nilai yang mungkin paling besar, individu hanya bermaksud meraih kepentinganya dan seperti halnya dalam berbagai kasus lain, usaha melakukan hal itu diarahkan oleh sebuah tangan tak terlihat pada sebuah yang akan menetapkan bagian dari maksudnya dengan mencari kepentinganya sendiri, dia juga berat mendukung kepentingan masyarakat secara lebih efektif dibandingkan dengan yang menjadi tujuanya. Smith juga mengatakan bahwa system pasar kompetitif mengalokasikan sumberdaya secara efisien daiantara berbagai industri dalam masyarakat. Teori argument dari Ludwid von mises dan Friendrich A.Hayek menyatakan bahwa system pasar bebas dan property pribadi tidak hanya mampu mengalokasikan sumberdaya dengan tingkat efesiensi yang sama, karena mereka tidak bisa memperoleh informasi yang memadai ataupun menghitungnya dengan cukup cepat untuk dapat mengkoordinasi secara efisien pada perekonomian yang komplieks saat ini.

Kritik terhadap Adam Smith yang berasumsi bahea manusia tadak mampu mengalokasikan sumberdaya efisien. Disini diperjelas dalam mengalokasikan sumberdaya secara efisien tidak harus mengetahui secara sesuatu tentang konsumen dan produsen tanpa perlu melakukan berbagai perhitungan yang rumit dan bagi para perencana pusat adalah menerima laporan tentang jumlah produsen dan harga komoditas yang mereka jual. Dengan menetapkan harga bagi semua komoditas dapat menciptakan arus sumberdaya yang efisien.

contoh utilitas :

asuransi yang diberikan suatu perusahaan kepada setiap para pekerjanya. seperti asuransi jamsostek. dimana setiap pekerja diberikan jaminan keselamatan selama mereka bekerja diperusahaan tersebut. contoh lain dari asuransi jamsostek yaitu jaminan hari tua, yang mana pada saat pekerja dipensiunkan oleh perusahaan, pekerja tersebut masih mendapatkan tunjangan. hal ini diukur dari iuran yang diterima jamsostek dari para pekerja dibandingkan dengan jumlah karyawan yang mati akibat kecelakaan pada saat bekerja.

Selasa, 02 Desember 2008

Kasus dan Konsep Etika Bisnis

Etika dan Bisnis

Mengenal kasus River bliindless

Setelah melihat Merk and Company menangani River bliindless, ada hubungannya antara etika dan bisnis. Ketika etika dan keuntungan, bisnis lebih mementingkan keuntungan dari pada etika. Namun, pada kasus ini menawarkan perspektif yang agak beda yaitu sebuah perspektif yang mulai banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Manajemen perusahaan ini menghabiskan puluhan juta dolar untuk mengembangkan sebuah produk yang mereka yakini mempunyai kewajiban etis untuk memberikan keuntungan potensial dinikmati orang lain. Setidaknya bisnis yang sangat sukses dan besar lebih memilih etika dari pada keuntungan, meskipun perusahaan-perusahaan lain sering terlibat dalam tindakan tidak etis, bagaimanapun tindakan tidak etis yang sudah terbiasa tidak selalu merupakan stretegi bisnis jangka panjang untuk suatu perusahaan. Ketika perusahaan saling berkompetisi untuk memenangkan pelanggan dan karyawan terbaik, perusahaan dengan reputasi tindakan etis lebih memilih keuntungan daripada perusahaan dengan reputasi yang tidak etis.

Mengenai kasus Goodrich tentang moralitas yang menjadi pedoman individu pekerja bahwa yang benar itu baik dan membahayakan hidup orang itu salah dan keyakinannya bahwa integritas itu baik dan ketidakjujuran itu buruk. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral dan nilai-nilai yang kita tetapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Orang akan mengembangkan standar intelektual dan disesuaikan untuk menghadapi dilema kehidupan orang dewasa.

Dalam kasus ini, pembuatan data laporan palsu oleh Vandivier dalam tuntutan yang harus dipenuhi tetapi dia diperintahkan untuk membuat laporan tertulis tidak peduli bagaimana atau apa yang telah terjadi. Secara moral tindakan Vandivier tidak etis karena dapat merugikan orang lain dan dapat membahayakan nyawa orang lain.

Istilah dari Etis, Etika, dan Moralitas yaitu pedoman atau prinsip yang dimiliki oleh individu itu sendiri.

Etis adalah patokan-patokan yang diterima baik dalam pengertian kepentingan personal maupun social, yang diyakini itu benar.

Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Sedangkan,

Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat.

Hubungan antara Teknologi dan Etika Bisnis yaitu, teknologi terdiri atas metode, proses dan alat yang ditemukan manusia untuk memanipulasi lingkungan mereka. Contoh saja, perkembangan computer yang sangat kuat dan ketat namun juga perkembangan internet, komunikasi nirkabel, digitalisasi dan banyak teknologi lainnya yang memungkinkan kita menangkap, memanipulasi dan menggerakkan informasi dengan cara baru dan kreatif. Teknologi juga cepat menghadapi perubahan globalisasi yang berkembang pesat seperti cara baru komunikasi dan mentransfer berbagai jenis media yaitu film, surat kabar, musik, buku, surat dan lain-lain. Seperti yang terdapat dalam berbagai situs internet yang didalamnya situs-situs porno. Teknologi sangat dibutuhkan dalam bisnis sebagai media informasi bagi perusahaan tetapi apabila disalahgunakan akan berakibat fatal bagi penggunanya.

Sumber kasus Pinto

Pada tahun 1960-an, posisi ford dipasar mobil mengalami penurunan besar akibat persaingan dari produsen mobil luar negeri khusunya dari prusahaan-perusahaan jepang yang memproduksi mobil-mobil kecil dan hemat bahan bakar. Strateginya difokuskan pada proses desain pemanufakturan dan penjualan yang cepat atas sebuah mobil baru Pinto. Model desain Pinto mengharuskan pemasangan tangki bensin dibelakang garden dan ini lebih rentan terhadap kebocoran akibat tabrakan dari belakang, namun manajer Ford memutuskan untuk tetap memproduksi Pinto karena alas an. Pertama, mesin mobil ini memenuhi standar hokum dan peraturan pemerintah. Kedua, manajer Ford merasa bahwa mobil ini memiliki tingkat keamanan yang sebanding dengan mobil-mobil yang diproduksi perusahaan lain. Ketiga, menurut studi biaya keuntungan internal yang dilakukan oleh Ford, biaya modifikasi Pinto tidak bias ditutupi oleh keuntungan yang diraih.

Namun Ford tetap melanjutkan produksi Pinto tanpa modifikasi, diperkirakan banyaknya 60 orang tewas terbakar akibat kecelakaan yang serius yang disebabkan oleh mobil Pinto selama bertahun-tahun. Ford pada akhirnya sedikit demi sedikit mengurangi produksi Pinto.

Manajer ford mengubah biaya dan keuntungan menjadi biaya dan keuntungan ekonomi seperti biaya medis, kerugian material,dan lain-lain dan semua dinilai dalam uang. Tapi keuntungan yang diperoleh dari suatu tindakan dapat mencakup hal-hal menguntungan seperti kepuasan yang diperoleh dari tindakan tersebut, sedangkan biaya dapat mencakup kerugian-kerugian yang tidak diinginkan seperti kematian para konsumen akibat produk yang dihasilkan perusahaan. Utilitarianisme digunakan untuk semua teori yang mendukung pemilihan tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan atau yang dapat menekan biaya.

Kamis, 20 November 2008

tugas etika bisnis

Pendapat Saya tentang rekaman pungli didinas pendidikan aceh

Yaitu tidak secara transparan dalam memenangkan sebuah tender yang di selenggarakan oleh dinas pendidikan APBA 2008 membawa image pelaku buruk terhadap tender yang dikerjakan oleh sebuah instansi pemerintah tersebut.Seketaris takpa ungkapkan pungli yang dilakukan oleh PPTK dan pengawas,sehinnga melanggar komitmen sumpah pegawai,sehingga bisa mengakibatkan proyek bangunan yang dikejakan dibawah standar.hasilnya hal yang di inginkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.banyak proyek APBA 2007 yang dikerjakan Ditelantarkan,pada hal waktu yang diberikan sangat panjang.hal ini membuktikan bahwa pemenang tender atau penerima PL,jika mereka tidak memberi upeti atau pungli kepada oknum paniti tender ,maka SPK dan kontrak kerja sangat lambat dikeluarkan PPTK.Tapi jika diberi uang pada hari itu juga spk dan kontrak kerja proyek bisa langsung ditandatangani dan di ambil.jadi ini merupakan salah satu dari penyebab keterlambatan kontrak kerja pada dinas pendidikan aceh.Semoga dengan adanya rekaman ini hal ini tidak terulang lagi,karena hal itu membuat orang lain merasa di rugikan baik bangunan itu sendiri.kita tahu bahwa bangunan yang di buat kontraktor tidak sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati oleh dinas pendidikan al hasilnya bangunan tidak sesuai yang diharapkan(buruk,tidak kokoh),dengan adanya rekaman ini pemerintah khusus lebih memperhatikan pembangunan APBA 2008,agar tidak terjadinya lagi kasus korupsi oleh oknum intansi pemerintah.Dan KPK lebih mengawasi dan mengamati perkembangan pambangunan suatu daerah .Dengan contoh peristiwa ini pihak instansti tersebut harus memberikan sangsi terhadap oknum yang ikut terlibat dalam pungli dinas agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatan tersebut.dengan adanya hukuman bagi pelaku oknum tersebut memberikan contoh bagi instansi lainnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.


Jumat, 17 Oktober 2008

ETIKA BISNIS & PEDOMAN PERILAKU

Prinsip Dasar

Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pedoman perilaku (code of conduct) yang dapat menjadi acuan bagi organ perusahaan dan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai (values) dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan. Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah:

  1. Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya.
  2. Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan. Pelaksanaan etika bisnis yang berkesinambungan akan membentuk budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai perusahaan.
  3. Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

A. Nilai-nilai Perusahaan

  1. Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan visi dan misi perusahaan.
  2. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal, namun dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan letak geografis dari masing-masing perusahaan.
  3. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.

B. Etika Bisnis

  1. Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) .
  2. Penerapan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis secara berkesinambungan mendukung terciptanya budaya perusahaan.
  3. Setiap perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati bersama dan dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku.

C. Pedoman Perilaku

Fungsi Pedoman Perilaku
  1. Pedoman perilaku merupakan penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan;
  2. Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
Benturan Kepentingan
  1. Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan perusahaan;
  2. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan harus senantiasa mendahulukan kepentingan ekonomis perusahaan diatas kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya;
  3. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain;
  4. Dalam hal pembahasan dan pengambilan keputusan yang mengandung unsur benturan kepentingan, pihak yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut serta;
  5. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan harus mengeluarkan suaranya dalam RUPS sesuai dengan keputusan yang diambil oleh pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan;
  6. Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan yang memiliki wewenang pengambilan keputusan diharuskan setiap tahun membuat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan terhadap setiap keputusan yang telah dibuat olehnya dan telah melaksanakan pedoman perilaku yang ditetapkan oleh perusahaan.

Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi

  1. Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada pejabat Negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan;
  2. Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang menerima sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung ataupun tidak langsung, dari mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan;
  3. Donasi oleh perusahaan ataupun pemberian suatu aset perusahaan kepada partai politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif maupun eksekutif, hanya boleh dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam batas kepatutan sebagaimana ditetapkan oleh perusahaan, donasi untuk amal dapat dibenarkan;
  4. Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan diharuskan setiap tahun membuat pernyataan tidak memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Kepatuhan terhadap Peraturan

  1. Organ perusahaan dan karyawan perusahaan harus melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan;
  2. Dewan Komisaris harus memastikan bahwa Direksi dan karyawan perusahaan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan;
  3. Perusahaan harus melakukan pencatatan atas harta, utang dan modal secara benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kerahasiaan Informasi

  1. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan harus menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, peraturan perusahaan dan kelaziman dalam dunia usaha;
  2. Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan dilarang menyalahgunakan informasi yang berkaitan dengan perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada informasi rencana pengambil-alihan, penggabungan usaha dan pembelian kembali saham;
  3. Setiap mantan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan, serta pemegang saham yang telah mengalihkan sahamnya, dilarang mengungkapkan informasi yang menjadi rahasia perusahaan yang diperolehnya selama menjabat atau menjadi pemegang saham di perusahaan, kecuali informasi tersebut diperlukan untuk pemeriksaan dan penyidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, atau tidak lagi menjadi rahasia milik perusahaan.

Pelaporan terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku

  1. Dewan Komisaris berkewajiban untuk menerima dan memastikan bahwa pengaduan tentang pelanggaran terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku perusahaan diproses secara wajar dan tepat waktu;
  2. Setiap perusahaan harus menyusun peraturan yang menjamin perlindungan terhadap individu yang melaporkan terjadinya pelanggaran terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku perusahaan. Dalam pelaksanannya, Dewan Komisaris dapat memberikan tugas kepada komite yang membidangi pengawasan implementasi GCG.