Etika dan Bisnis
Setelah melihat Merk and
Mengenai kasus Goodrich tentang moralitas yang menjadi pedoman individu pekerja bahwa yang benar itu baik dan membahayakan hidup orang itu salah dan keyakinannya bahwa integritas itu baik dan ketidakjujuran itu buruk. Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral dan nilai-nilai yang kita tetapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Orang akan mengembangkan standar intelektual dan disesuaikan untuk menghadapi dilema kehidupan orang dewasa.
Dalam kasus ini, pembuatan data laporan palsu oleh Vandivier dalam tuntutan yang harus dipenuhi tetapi dia diperintahkan untuk membuat laporan tertulis tidak peduli bagaimana atau apa yang telah terjadi. Secara moral tindakan Vandivier tidak etis karena dapat merugikan orang lain dan dapat membahayakan nyawa orang lain.
Istilah dari Etis, Etika, dan Moralitas yaitu pedoman atau prinsip yang dimiliki oleh individu itu sendiri.
Etis adalah patokan-patokan yang diterima baik dalam pengertian kepentingan personal maupun social, yang diyakini itu benar.
Etika adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Sedangkan,
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat.
Hubungan antara Teknologi dan Etika Bisnis yaitu, teknologi terdiri atas metode, proses dan alat yang ditemukan manusia untuk memanipulasi lingkungan mereka. Contoh saja, perkembangan computer yang sangat kuat dan ketat namun juga perkembangan internet, komunikasi nirkabel, digitalisasi dan banyak teknologi lainnya yang memungkinkan kita menangkap, memanipulasi dan menggerakkan informasi dengan cara baru dan kreatif. Teknologi juga cepat menghadapi perubahan globalisasi yang berkembang pesat seperti cara baru komunikasi dan mentransfer berbagai jenis media yaitu film,
Sumber kasus Pinto
Pada tahun 1960-an, posisi ford dipasar mobil mengalami penurunan besar akibat persaingan dari produsen mobil luar negeri khusunya dari prusahaan-perusahaan jepang yang memproduksi mobil-mobil kecil dan hemat bahan bakar. Strateginya difokuskan pada proses desain pemanufakturan dan penjualan yang cepat atas sebuah mobil baru Pinto. Model desain Pinto mengharuskan pemasangan tangki bensin dibelakang garden dan ini lebih rentan terhadap kebocoran akibat tabrakan dari belakang, namun manajer Ford memutuskan untuk tetap memproduksi Pinto karena alas an. Pertama, mesin mobil ini memenuhi standar hokum dan peraturan pemerintah. Kedua, manajer Ford merasa bahwa mobil ini memiliki tingkat keamanan yang sebanding dengan mobil-mobil yang diproduksi perusahaan lain. Ketiga, menurut studi biaya keuntungan internal yang dilakukan oleh Ford, biaya modifikasi Pinto tidak bias ditutupi oleh keuntungan yang diraih.
Namun Ford tetap melanjutkan produksi Pinto tanpa modifikasi, diperkirakan banyaknya 60 orang tewas terbakar akibat kecelakaan yang serius yang disebabkan oleh mobil Pinto selama bertahun-tahun. Ford pada akhirnya sedikit demi sedikit mengurangi produksi Pinto.
Manajer ford mengubah biaya dan keuntungan menjadi biaya dan keuntungan ekonomi seperti biaya medis, kerugian material,dan lain-lain dan semua dinilai dalam uang. Tapi keuntungan yang diperoleh dari suatu tindakan dapat mencakup hal-hal menguntungan seperti kepuasan yang diperoleh dari tindakan tersebut, sedangkan biaya dapat mencakup kerugian-kerugian yang tidak diinginkan seperti kematian para konsumen akibat produk yang dihasilkan perusahaan. Utilitarianisme digunakan untuk semua teori yang mendukung pemilihan tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan atau yang dapat menekan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar