Selasa, 16 Desember 2008

review bab 3 dan utilitas

Review Bab 3 Sistem Bisnis yaitu tentang perekonomian Amerika yang mengalami penurunan dalam persaingan dipasar-pasar dunia yang berdampak pada penurunan produktivitas (misalnya dalam industri textile, mobil dan baja), angka pengganguran yang tinggi dll. Dalam pemecahan masalah perekonomian haruslah didasarkan pada pembagian kerja yang tepat diantara pemerintah, dan mekanisme yang mampu mengandung penyelesaian masalah secara koperatif guna mencengah terjadinya resesi, inflasi, atau menciptakan perdagangan terbuka serta perdangangan dan persaingan yang adil.

Argumen-argumen dalam system bisnis yang mendukung dan menantang pasar bebas dan regulasi pemerintah yang terutama Ideologi.

Pentingnya analisis ideology dalam system baris ini adalah untuk menentukan keputusan bisnis yang akan dibuat, melalui keputusan ini, ideology sangat berpengaruh terhadap prilakunya.

Ideologi prilaku bisnis misalnya akan mewarnai persepsi orang yang bersangkutan tentang kelompok-kelompok yang harus dihadapi dan mendorong memberikan tekanan tertentu pada kelompok-kelompok tersebut.

George lodge, dari Harvard business school, mengidentifikasikan dua ideology yaitu Individualistik dan Komunitarian.

Dalam masyarakat Individualistik, peran pemerintah cukup terbatas. Tujuan dasarnya adalah untuk melindungi property, mengembangkan kontrak dan menjaga agar pasar tetap terbuka agar persaingan antar perusahaan bias sesehat dan sebebas mungkin. Namun masyarakat individualistic pada dasarnya bersikap curiga pada pemerintah dan enggan pemerintah membuat perencanaan khususnya dalam jangka panjang.

Sedangkan masyarakat Komunitarian, disini perintah sifatnya prestisius dan otoritatif bahkan kadang otoriter, fungsinya yaitu menentukan kebutuhan masyarakat baik jangka panjang maupun jangka pendek dan menentukan apakah kebutuhan tersebut terpenuhi.

Dalam penyelesain masalah perekonomian ini, masyarakat modern dalam menyelesaikan masalah dengan dua cara yaitu Sistem pemerintah dan Sistem pasar. Dalam system pemerintah membuat keputusan tentang apa yang akan diproduksi, kepada siapa dan siapa yang akan mendapatkanya, selanjutnya keputusan ini dikomunikasikan kepada para anggota system dengan bentuk pemerintah atau instruksi. Lalu keputusan ini selanjutnya dikomunikasikan keorganisasi dalam bentuk anggaran. Sedangkan dalam system pasar besar dianggap mampu melindungi hak atas kebebasan sejauh ini yang memungkinkan masing-masing individu dalam mempertukarkan barang-barang merka secara suka rela bebas dan paksaan pemerintah. Pasar bebas juga dianggap mampu melindungi atas profesi pribadi sejauh masing- masing individu bebas memutuskan apa yang akan dilakukan dengan yang dimiliki tanpa intervensi pemerintah.

Menurut Locke, hokum alam”mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak atas kebebasan dan bahwa, dengan demikian, tidak ada seorangpun boleh dilepaskan dari keadaan ala mini dan tunduk pada kekuasaan politik orang lain tanpa persetujuanya.

Setiap manusai memiliki profesi atas pribadinya. Dia tidak memiliki hak kecuali kepada dirinya sendiri, bisa dikatakan propertinya. Apapun yang diperoleh dari yang diberikan oleh alam dan diberikanya yang memadukan usahanya dengan sesuatu yang menjadi miliknya. Maksudnya locke tidak pernah menggunakan teori hak alam untuk mendukung system pasar bebas karena disini bahwa setiap individu memiliki hak atas kebebasan dan property seperti yang mereka inginkan, dimana perintah tidak masuk pasar dan hanya berfungsi melindungihak-hak individu. Disini Locke juga memiliki pandangan signifikan pada instuisi Amerika atas property, bahwa individu memiliki hak yang sifatnya hampir mutlak untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan dengan property yang mereka miliki dan bahwa pemerintah tidak berhak ikut campur ataupun mengambil alih property pribadi individu sekalipun untuk kebaikan masyarakat. Sebaliknya pemerintah wajib menghargai dan melindungi hak property pribadi yang tetap dari usaha pertukaran.

Kritik atas hak Locke berasumsi bahwa individu memiliki “hak alam”pandangan Locke tentang hak atas kebebasan dan property yang harus diprioritaskan dari hak-hak lain. Disini diperjelas bahwa jika manusia tidak memiliki hak lain yang lebih penting dari hak atas kebebasan dan property, maka pasar bebas akan mampu mempertahankan hak-hak tersebut tidak akan banyak berarti. Locke hanya mengajarkan manusia untuk memahami manusia bahwa hak-hak itu ada tetapi Locke tidak memberikan argument-argumen atas hak-hak tersebut, karena menurutnya hak-hak tersebut sudah jelas. Padahal pandangan tentang hak alam atas property harus memadukan usahanya menjadi sebuah objek yang tidak berpemilik, maka objek tersebut menjadi property orang yang bersangkutan.

Utilitas pasar bebas:Adam Smith.

Bahwa Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentinganya sendiri dipasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan usahanya dalam suatu cara menghasilkan nilai yang mungkin paling besar, individu hanya bermaksud meraih kepentinganya dan seperti halnya dalam berbagai kasus lain, usaha melakukan hal itu diarahkan oleh sebuah tangan tak terlihat pada sebuah yang akan menetapkan bagian dari maksudnya dengan mencari kepentinganya sendiri, dia juga berat mendukung kepentingan masyarakat secara lebih efektif dibandingkan dengan yang menjadi tujuanya. Smith juga mengatakan bahwa system pasar kompetitif mengalokasikan sumberdaya secara efisien daiantara berbagai industri dalam masyarakat. Teori argument dari Ludwid von mises dan Friendrich A.Hayek menyatakan bahwa system pasar bebas dan property pribadi tidak hanya mampu mengalokasikan sumberdaya dengan tingkat efesiensi yang sama, karena mereka tidak bisa memperoleh informasi yang memadai ataupun menghitungnya dengan cukup cepat untuk dapat mengkoordinasi secara efisien pada perekonomian yang komplieks saat ini.

Kritik terhadap Adam Smith yang berasumsi bahea manusia tadak mampu mengalokasikan sumberdaya efisien. Disini diperjelas dalam mengalokasikan sumberdaya secara efisien tidak harus mengetahui secara sesuatu tentang konsumen dan produsen tanpa perlu melakukan berbagai perhitungan yang rumit dan bagi para perencana pusat adalah menerima laporan tentang jumlah produsen dan harga komoditas yang mereka jual. Dengan menetapkan harga bagi semua komoditas dapat menciptakan arus sumberdaya yang efisien.

contoh utilitas :

asuransi yang diberikan suatu perusahaan kepada setiap para pekerjanya. seperti asuransi jamsostek. dimana setiap pekerja diberikan jaminan keselamatan selama mereka bekerja diperusahaan tersebut. contoh lain dari asuransi jamsostek yaitu jaminan hari tua, yang mana pada saat pekerja dipensiunkan oleh perusahaan, pekerja tersebut masih mendapatkan tunjangan. hal ini diukur dari iuran yang diterima jamsostek dari para pekerja dibandingkan dengan jumlah karyawan yang mati akibat kecelakaan pada saat bekerja.

Tidak ada komentar: